Kunjungi Sekolah Anak Papua Pedalaman, Puan Dengarkan Harapan Bisa Kembali Bangun Daerah

Ketua DPR Puan Maharani. Dok. Istimewa

Kunjungi Sekolah Anak Papua Pedalaman, Puan Dengarkan Harapan Bisa Kembali Bangun Daerah

Achmad Zulfikar Fazli • 8 December 2025 20:37

Jakarta: Ketua DPR RI Puan Maharani melakukan kunjungan ke Sekolah Lentera Harapan (SLH) Gunung Moria di Tangerang, Banten, yang membantu pendidikan bagi anak-anak Papua Pedalaman. Puan mendukung anak-anak di SLH Gunung Moria yang merupakan bagian dari Yayasan Pendidikan Harapan Papua (YPHP) itu untuk dapat kembali ke Papua dan membangun kemajuan daerahnya. 

Puan tiba di lokasi disambut pendiri SLH Gunung Moria, Aileen Hambali Riady, Senin, 8 Desember 2025. Dia bertemu dengan anak-anak Papua yang bersekolah di SLH Gunung Moria sambil berdialog.

"Saat saya diceritakan tentang Sekolah Lentera Harapan Gunung Moria, saya langsung berpikir ini bagus sekali inisiatifnya Yayasan Pendidikan Harapan Papua (YPHP). Karena konsep ini sangat sejalan dengan nilai-nilai Pancasila, bernafaskan semangat gotong royong yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia," kata Puan.

Dalam semangat gotong royong, kata Puan, maka prinsip ‘no one gets leave behind’ atau ‘tidak boleh ada yang ditinggal’ harus menjadi prioritas.

Begitupun ketika anak-anak di Pulau Jawa atau daerah metropolitan mendapat pendidikan, maka semua anak di Papua juga berhak mendapat pendidikan. 

"Dalam semangat gotong royong maka kesejahteraan hidup adalah hak semua rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote," ujar cucu Proklamator RI, Bung Karno itu. 

Puan turut mengajak serta sejumlah anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR untuk melihat langsung inisiatif YPHP yang mendirikan Sekolah Lentera Harapan Gunung Moria. Sejumlah anggota Fraksi PDIP DPR yang mendampingi Puan, seperti Wakil Ketua Komisi VIII DPR Abidin Fikri, Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris, Kapoksi Komisi VIII DPR Selly Andriany Gantina, Kapoksi Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto, Anggota Komisi X DPR Denny Cagur, dan Anggota Komisi X DPR Once Mekel. 

"Saya sengaja mengajak teman-teman anggota DPR-RI Fraksi PDI Perjuangan supaya dapat melihat langsung inisiatif yang baik ini dari elemen masyarakat seperti YPHP,” terang Puan.

Kedatangan Puan beserta rombongan juga sekaligus menyalurkan bantuan untuk kelancaran kegiatan anak-anak di SLH Gunung Moria. Dia menyebut DPR ingin belajar dari inisiatif yayasan YPHP sambil bermain dengan anak-anak.
 

Baca Juga: 

Puan: Transformasi DPR Perlu Konsistensi Jangka Panjang



Ketua DPR Puan Maharani. Dok. Istimewa

SLH Gunung Moria resmi memulai tahun ajaran pertamanya pada Juli 2023. YPHP melihat adanya urgensi untuk menanamkan dasar yang kuat dalam ekosistem tempat anak-anak tersebut berkembang sehari-harinya, dan membawa generasi muda Papua ke tempat di mana mereka dapat bertumbuh dengan aman dan sehat. 

Sebanyak 300 putera-puteri Papua pedalaman yang terpilih diberangkatkan melalui jalur laut ke Karawaci, Tangerang, untuk memulai perjalanan menimba ilmu menuju masa depan yang membentang. Anak-anak ini bersekolah TK dan SD di pedalaman Papua yang dibantu oleh YPPH, baru saat SMP, mereka dibawa yayasan untuk menimba ilmu di Jakarta.

Yayasan YPHP memiliki harapan bahwa para siswa baru yang mendapatkan pendidikan di SLH Moria akan menaruh hati dan terpanggil untuk melayani pada tiga area pelayanan yang menjadi fokus dari Yayasan, yakni pendidikan, pelayanan kesehatan, dan pelayanan gereja. 

Harapannya, mereka akan terpanggil untuk kembali ke pedalaman Papua dan membangun daerahnya, mulai dari menjadi guru, perawat, atau pelayanan umat.

Puan pun mengapresiasi rencana sekolah ini agar ke depan, anak-anak SLH Gunung Moria memiliki kesukaan belajar seumur hidup atau life long learner. Karena menurutnya, ilmu pengetahuan harus terus dipelajari bahkan saat sudah lulus dari sekolah. 
 
"Saya juga senang bahwa YPHP memiliki harapan agar anak-anak yang belajar di Sekolah ini nantinya akan merasa terpanggil untuk kembali ke Papua dan melaksanakan pelayanan di sana, sehingga semua saudara saudari kita di Papua dapat turut menjadi bagian dari kemajuan Indonesia," terang Puan. 

Pada kesempatan itu, Puan diperlihatkan sejumlah gambar dan foto aktivitas pendidikan di pedalaman Papua yang dilakukan YPHP. Sejumlah anak juga membagikan pengalamannya.

Seperti Yonce yang saat masih sekolah di Papua, ia harus bangun jam 03.00 dinihari karena perjalanannya menuju sekolah yang sangat jauh. Yonce harus berjalan kaki tanpa penerangan melewati bukit-bukit, dan jembatan berbahaya untuk bisa bersekolah.

“Saya capek dan takut sebenarnya saat itu, karena banyak tanah yang longsor. Saya juga takut jatuh dari jembatan karena jembatan itu sudah rusak dan roboh,” ungkap Yonce di hadapan Puan.

Oleh karenanya, Yonce bersyukur mendapat bantuan pendidikan dan bisa bersekolah di SLH Gunung Moria. Kepada Puan, ia mengaku bercita-cita menjadi dokter dan kembali membangun kampung jalamannya.

“Karena di Papua banyak orang sakit, dan tidak ada yang membantu melayani,” kata Yonce disambut tepuk tangan Puan dan anggota DPR lain yang hadir.

Sama dengan Yonce, siswa bernama Emma Grace asal Papua Pegunungan Tengah mengaku ingin menjadi tenaga kesehatan untuk membantu masyarakat di daerahnya.

“Saya juga ingin mengajarkan orang-orang tua di sana bisa berbahasa Indonesia karena mereka tidak mengerti Bahasa Indonesia,” ucapnya.

Saat berdialog itu, Puan menyatakan DPR akan membantu pendidikan anak-anak Papua lewat fungsi-fungsi dewan. Dia juga memberikan apresiasi atas upaya yang telah dilakukan YPHP dengan membantu meningkatkan pendidikan anak-anak Papua Pedalaman.

“Terima kasih kepada yayasan yang telah membantu dan memelihara harapan anak anak pedalaman Papua,” sebut Puan.

Usai berdialog, Puan meninjau area kelas IX dan melihat langsung aktivitas belajar anak-anak SLH Gunung Moria. Adapula yang belajar di teras sekolah, lantaran keterbatasan ruang. Mereka adalah siswa yang sudah menyelesaikan jenjang TK dan SD di Pedalaman Papua, sebelumnya akhirnya hijrah ke SLH Gunung Moria, Tangerang. 

Anak-anak merasa senang dikunjungi Puan beserta rombongan DPR. Kepada Puan, mereka menceritakan soal kondisi Papua pedalaman. Bagaimana sulitnya anak-anak untuk belajar, serta masih banyaknya ketimpangan dan kemiskinan. 

Anak-anak dengan antusias menceritakan isi hati mereka terkait pengalaman sekolah kepada Puan. Anak-anak menyampaikan bahwa mereka sangat bersyukur atas SLH yang hadir ditengah-tengah mereka. Melalui SLH, mereka bisa merasakan kehadiran guru-guru sepanjang tahun pelajaran. Dan lebih dari pada itu, mereka sangat merasakan cinta guru-guru SLH kepada mereka. Guru-guru bukan hanya menyampaikan pelajaran dengan baik, tetapi juga menjadi teladan mengenai tanggung jawab, dedikasi, dan kepedulian kepada yang lain. 

"Kasih sayang guru-guru SLH benar-benar membekas di dalam hati anak-anak Papua yang saya temui di SLH Moria hari ini," tutur Puan

"Saya melihat dari kata mereka, semua semangat dan harapan harus kita bantu,” tegas perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Puan pun berterima kasih kepada anak anak SLH Gunung Moria yang sudah mau berbagi cerita dengan DPR RI. Ia mendoakan agar mereka selalu menjadi anak-anak yang selalu disayang dan dilindungi Tuhan Yang Maha Esa.
 
"Kepada semuanya, terimakasih karena sudah menerima kehadiran kami di Sekolah yang luar biasa ini. Pesan saya untuk anak-anakku semua, teruslah belajar dan beranilah untuk bermimpi setinggi langit, karena kita sedang membangun Indonesia yang siapapun anak Indonesia. Termasuk dari Papua bisa mewujudkan cita-citanya di Nusantara," tutur Puan. 
 
"Mari kita jalankan semangat gotong royong untuk memastikan bahwa semua anak-anak di Indonesia mendapat pendidikan berkualitas dan menjadi manusia-manusia Indonesia yang seutuhnya," ujar Puan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Achmad Zulfikar Fazli)