Generasi Muda Diajak Cegah Aksi Unjuk Rasa Anarkis

Ilustrasi demo. Foto: Dok. Metrotvnews.com.

Generasi Muda Diajak Cegah Aksi Unjuk Rasa Anarkis

Siti Yona Hukmana • 11 December 2025 20:19

Jakarta: Generasi muda diajak untuk mencegah unjuk rasa anarkis. Hal ini disampaikan dalam momentum Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember 2025.

Aktivis Mahasiswa Pamulang, Gusti Nubaya mengatakan bahwa peringatan Hari HAM tidak harus diwujudkan lewat aksi turun ke jalan, yang sering kali dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk memprovokasi massa. Peringatan Hari HAM bisa lewat diskusi yang terarah serta perumusan solusi konstruktif, sebagai masukan bagi pemerintah dalam menangani berbagai persoalan HAM di Indonesia.
 


“Banyak pihak yang memanfaatkan aksi demonstrasi untuk menyebar provokasi, baik secara langsung di lapangan maupun melalui media sosial. Karena itu, mahasiswa dan masyarakat harus lebih waspada terhadap penyebaran hoaks yang dapat memicu tindakan anarkis,” kata Gusti dalam keterangan tertulis, Kamis, 11 Desember 2025.

Gusti menyebut demonstrasi pada Agustus 2025 bisa menjadi pembelajaran agar tidak terulang. Diketahui, massa pedemo bertindak brutal hingga merusak fasilitas umum dan mengganggu aktivitas warga. 

Menurutnya, tindakan seperti itu tidak hanya merugikan masyarakat. Tetapi juga membuat tujuan penyampaian aspirasi menjadi terdistorsi.

“Aksi menyampaikan pendapat dijamin undang-undang, tetapi ketika ada oknum yang menyusup dan memancing kerusuhan, hal tersebut tidak bisa ditoleransi. Kerusakan fasilitas publik bahkan potensi korban jiwa seharusnya menjadi alarm bagi kita semua,” tegas Gusti.


Ilustrasi. Foto: Medcom.id.

Gusti menyerukan agar publik lebih bijak dalam mengekspresikan pendapat. Ia mendorong kelompok mahasiswa, pelajar, serta masyarakat sipil yang ingin menggelar kegiatan di depan DPR RI untuk tetap mengutamakan cara-cara damai, terkoordinasi, dan sesuai ketentuan hukum.

“Ruang gerak provokator dapat dipersempit bila aksi dilakukan dengan tertib. Kelompok-kelompok anarko biasanya hanya ingin memperkeruh suasana, memicu bentrokan, lalu menghilang dan menyisakan kekacauan bagi mahasiswa dan aparat,” ujar Gusti.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Fachri Audhia Hafiez)