Delapan Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Berstatus Siaga Cuaca Ekstrem

Ruas jalan di Kecamatan Nyalindung Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mengalami ambles usai diguyur hujan terus menerus kurun dua hari terakhir. (IST)

Delapan Kecamatan di Kabupaten Sukabumi Berstatus Siaga Cuaca Ekstrem

Media Indonesia • 17 December 2025 15:21

Sukabumi: Sebanyak delapan kecamatan di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, berstatus siaga cuaca ekstrem. Kondisi itu menyusul prediksi BMKG yang menyebut bakal terjadi curah hujan lebat hingga sangat lebat di wilayah tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Eki Radiana Rizki, mengatakan delapan wilayah yang berstatus siaga berada di Kecamatan Cidadap, Cidolog, Cikakak, Cikidang, Cisolok, Kabandungan, Palabuhanratu, dan Tegalbuleud. BPBD bersiaga mengantisipasi dampak yang akan ditimbulkan akibat curah hujan lebat hingga sangat lebat.

"BMKG telah mengeluarkan peringatan dini bakal terjadi hujan lebat hingga sangat lebat di Kabupaten Sukabumi. Ada delapan kecamatan yang statusnya siaga," kata Eki, Rabu, 17 Desember 2025.

Sementara itu, kata Eki, wilayah kecamatan lainnya berstatus waspada. Curah di wilayah-wilayah tersebut dalam kondisi sedang hingga lebat.

"Kami di BPBD siaga menyikapi kondisi peringatan dini tersebut," jelasnya.

Intensitas Bencana Sukabumi Meningkat

Kurun beberapa hari terakhir, curah hujan di Kabupaten Sukabumi cenderung tinggi. Dampaknya, terjadi peningkatan intensitas bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah, terutama banjir dan tanah longsor.

Manajer Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, mengatakan hasil pendataan di lapangan, curah hujan tinggi pada Senin, 15 Desember hingga Selasa, 16 Desember 2025, menambah daftar panjang kejadian bencana. Sedikitnya dilaporkan ada enam kecamatan yang terdampak bencana hidrometeorologi.

"Bencana dilaporkan terjadi di Kecamatan Jampangtengah, Palabuhanratu, Parungkuda, Simpenan, Warungkiara, dan Cikembar," kata Daeng.

Banjir di Sukabumi, Jabar. (SG/Sugeng Sumariyadi)

Dia mengungkap di Kecamatan Jampangtengah terjadi banjir di Kampung Tangkil RT 023 dan RT 024/007, Desa Bantargadung. Dampaknya, lahan sawah seluas lebih kurang 10 hektare terendam, sehingga mengakibatkan tanaman padi terancam gagal panen.

Selanjutnya, di Kecamatan Palabuhanratu terjadi cuaca ekstrem yang mengakibatkan rumah ambruk milik warga di Kampung Bagbagan RT 01/01, Desa Jayanti. Kemudian di Kecamatan Parungkuda, sebuah jembatan dengan panjang 160 meter dan lebar 1 meter di Kampung Cipanggulaan, RT 006/003, Desa Pondokkaso Landeuh, terputus akibat tergerus arus deras sungai.

Baca Juga :

BMKG: 3 Siklon Kepung Indonesia, Curah Hujan dan Gelombang Tinggi Meningkat

Sementara di Kecamatan Simpenan terjadi banjir dan tanah longsor di Kampung Cimalaka dan Kampung Cipicung Desa Mekarasih. Bencana mengakibatkan sejumlah titik di ruas jalan penghubung Bagbagan-Warungkiara terdampak tanah longsor. 

Tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Warungkiara, tepatnya di Desa Bantarkalong. Hujan deras dengan frekuensi cukup lama menyebabkan sejumlah ruas jalan tertimbun material tanah longsor.

"Sedangkan di Kecamatan Cikembar terjadi pergerakan tanah di Kampung Cimenteng RT 01/05 Desa Sukamulya. Akibatnya, satu rumah kondisinya rusak berat karena ambles dan tiga rumah lainnya terancam. Penghuninya sudah diungsikan karena khawatir pergerakan tanah makin meluas," pungkasnya. (MI/BB)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Lukman Diah Sari)