Belanda Umumkan Dukungan Militer Hampir Rp4,8 Triliun untuk Ukraina

Amsterdam: Pemerintah Belanda pada Senin, 1 Desember 2025, mengumumkan paket dukungan militer baru senilai USD290 juta atau sekitar Rp4,8 triliun untuk Ukraina. Pendanaan tersebut disalurkan melalui mekanisme Prioritized Ukraine Requirements List (PURL) guna menyediakan senjata dan peralatan pertahanan yang sangat dibutuhkan Kyiv.

Pengumuman itu disampaikan Menteri Pertahanan Ruben Brekelmans dalam pertemuan di Brussel. Melalui skema PURL, NATO mengoordinasikan pembelian peralatan pertahanan kritis dari Amerika Serikat oleh negara-negara anggota lainnya.

Menurut Kementerian Pertahanan Belanda, mekanisme itu memungkinkan pengiriman kemampuan militer yang “sangat dibutuhkan Ukraina dan tidak dapat diberikan dengan cara lain,” termasuk sistem pertahanan udara, rudal, amunisi F-16, dan berbagai perlengkapan lain dari stok militer AS.

Brekelmans mengaitkan paket terbaru ini dengan peningkatan serangan Rusia. “Akhir pekan ini menjadi titik terendah yang menyedihkan dalam kampanye teror Rusia melalui udara. Ukraina sangat membutuhkan dukungan militer tambahan untuk mempertahankan diri dari serangan udara tersebut dan melewati musim dingin yang berat,” ujarnya seperti dikutip Anadolu Agency, Selasa, 2 Desember 2025.

“Dengan dukungan €250 juta melalui PURL, Belanda memberikan kontribusi yang signifikan,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa upaya diplomatik yang dipimpin Amerika Serikat untuk mengakhiri perang tidak boleh mengalihkan perhatian dari dukungan militer bagi Kyiv. “Negosiasi perdamaian tidak boleh mengganggu dukungan penuh dan masif untuk Ukraina. Sangat penting terus menekan Rusia,” kata Brekelmans.

“Baik melalui jalur diplomatik, ekonomi, maupun pasokan militer ke Ukraina. Ini memperkuat posisi Ukraina di meja perundingan.”

Brekelmans menegaskan komitmen jangka panjang Den Haag untuk Kyiv dan menyebut dukungan serupa dari negara Eropa lainnya juga krusial. “Ini tentang keselamatan kita semua,” tegasnya.

Baca juga:  Trump Optimistis Negosiasi Damai Rusia–Ukraina Berjalan Baik