Gelombang Protes Meluas, KIM Ikut Tolak Revisi UU Pilkada

Gelombang protes menentang langkah Baleg DPR RI yang berkehendak merevisi UU Pilkada juga terjadi di depan Balaikota Solo, Kamis sore (22/8).

Gelombang Protes Meluas, KIM Ikut Tolak Revisi UU Pilkada

Widjajadi • 22 August 2024 17:17

Solo: Ratusan massa gabungan 10 perguruan tinggi dan berbagai elemen kebangsaan di Solo Raya yang menyebut sebagai Koalisi Indonesia Melawan (KIM) memulainya dengan aksi jalan mundur dari Bundaran Geladak.

"Aksi jalan mundur ini sebagai simbol yang menandakan bahwa demokrasi Indonesia semakin memburuk. Banyak terjadi manipulasi politik yang merusak konstitusi serta tatatanan bernegara. Kami tidak ingin peristiwa yang terjadi pada Pilpres berulang di Pilkada," kata Jubir Aksi KIM, Agung Lucky Pradita dari perwakilan BEM UNS, Kamis, 22 Agustus 2024.

Para demonstran yang membawa berbagai spanduk protes itu marah dengan langkah manuver politik dari mayoritas kekuatan parlemen yang hendak melawan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), tentang syarat pencalonan pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Di tengah orasi sejumlah aktivis, ratusan demonstran itu kompak meneriakkan yel yel ganyang Jokowi berulang ulang. Berbagai spanduk protes juga direntang kan di jalan lokasi demo depan Balaikota Solo.

Di antara spanduk itu bertulisan : ' Warning' dengan gambar Presiden Jokowi dengan satu mata ditutup layak nya perompak, dan dibawahnya ada ganbar Gibran dan Kaesang dengan mata ditutup lakban.

Para orator terus meneriakkan kecaman adanya bentuk intervensi terhadap lembaga legislatif dan yudikatif yang bertujuan memanipulasi prosedur demokrasi. " Pulangkan Jokowi," teriak mereka, yang disambut yel yel bersama ganyang Jokowi.

Terlihat ratusan aparat keamanan gabungan berjaga jaga di sekitar lokasi demo yang berlangsung damai dan tertib itu. Wakapolresta Surakarta, Catur Cahyono Wibowo berharap aksi damai dan tidak anarkis.

Tim Advokasi Koalisi Indonesia Melawan ( KIM ) juga terus berteriak agar para demonstran tidak perlu takut terhadap berbagai intimidasi yang kemungkinan terjadi.

"Jangan takut. Kalau ada yang ditangkap laporkan ke kami, pasti ada perlindungan advokasi," teriak seorang aktivis mencoba memberikan rasa aman kepada para demonstran.

Selain memberikan satire kepada Jokowi, dalam aksi demo itu juga menyerukan pengawalan demokrasi yang hendak dibegal para wakil rakyat, yang disebut sebagai drakula drakula. Mereka dalam aksi mengeluarkan 18 tuntutan kepada pemerintah Jokowi, DPR RI dan bahkan kepada Presiden Terpilih Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka.

Pada bagian akhir aksi demo itu, para aktivis mahasiswa dan elemen kebangsaan membakar ban, sebagai penyemangat pergerakan moral. Sejauh ini belum ada tindakan apa pun dari aparat keamanan.

Ratusan mahasiswa gabungan 10 perguruan tinggi dan elemen kebangsaan dalam wadah Koalisi Indonesia Melawan ( KIM) demo atas pembangkangan DPR RI terhadap putusan MK.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Al Abrar)