Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Media Indonesia • 30 December 2023 14:03
Jakarta: Polda Metro Jaya mengerahkan 4.041 personel guna mengamankan perayaan malam pergantian tahun baru di DKI Jakarta dan sekitarnya. Ribuan personel itu nantinya akan tersebar di beberapa titik yang jadi lokasi perayaan malam tahun baru.
"Daerah dan nantinya juga kita amankan seperti di Ancol, Taman Mini, dan lain-lain yang merupakan juga tempat wisata atau sentris berkumpulnya masyarakat untuk tradisi merayakan malam tahun baru 2024," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko saat dikutip dari Media Indonesia, Sabtu, 30 Desember 2023.
Trunoyudo meminta, masyarakat tidak melakukan konvoi atau arak-arakan saat malam perayaan Tahun Baru 2024. Hal tersebut berpotensi akan memicu gesekan.
"kemudian juga hindari perbuatan-perbuatan yang memang dapat menimbulkan potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat," ujar dia.
Sebelumnya, kepolisian akan bersiaga di perbatasan-perbatasan Jakarta. Hal itu dilakukan untuk menghadang masyarakat yang tetap nekat melakukan konvoi.
"Untuk kegiatan masyarakat yang sekiranya itu akan mengganggu aktivitas kegiatan masyarakat lainnya seperti konvoi, bak terbuka, akan kita putar balikkan," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman kepada wartawan, Jumat, 29 Desember 2023.
Latif mengatakan, nantinya pihak kepolisian juga akan ditempatkan dibeberapa titik untuk melakukan pengalihan. Dari arah Bekasi akan dilakukan pengawasan di Kalimalang.
Sedangkan dari arah Bogor, akan dilakukan pengawasan di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Dari arah Depok, pihak kepolisian akan melakukan pengawasan di kawasan Lenteng Agung. Sedangkan dari Tangerang, sejumlah personel akan ditempatkan di daerah Daan Mogot.
"Kita tempatkan personel diwilayah tersebut, akan kita lakukan pengalihan arus apabila terjadi arak-arakan yang mengganggu aktivitas masyarakat lainnya," ujar Latif.
Penyekatan kendaraan mulai berlaku pada Minggu, 31 Desember 2023, pukul 16.00 WIB. Latif berharap, masyarakat dapat beraktifitas di kotanya masing-masing, sehingga tak ada penumpukan di DKI Jakarta.
"Harapan kita demikian jadi orang Tangerang ya di Tangerang, orang Bekasi ya di Bekasi, orang Depok ya Depok. Harapannya itu, jadi tidak tumpah ruah berada di Jakarta," ujar dia.
(MI/Ficky Ramadhan)