Presiden Pastikan Beras untuk Bantuan Pangan Kualitasnya Bagus dan Enak

Beras Bulog. Foto: MI.

Presiden Pastikan Beras untuk Bantuan Pangan Kualitasnya Bagus dan Enak

Arif Wicaksono • 21 March 2024 12:19

Jakarta: Presiden Joko Widodo memastikan kualitas Bantuan Pangan (Banpang) beras yang disalurkan dari Gudang Perum Bulog dalam kondisi bagus dan enak untuk dikonsumsi. Presiden juga menanyakan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) akan kecukupan jumlah pangan di setiap keluarga.

“Itu kalau 10 kilogram itu untuk satu keluarga 2 minggu cukup? Kalau 5 kilogram untuk 1 minggu, berarti 10 kilogram bisa untuk 2 minggu dong. Lalu yang Januari sama Februari, berasnya bagus tidak? Ini nanti akan saya periksa berasnya bagus tidak. Yang saya cek di dalam gudang bagus. Semuanya Banpang beras bagus, semuanya enak ya, berasnya ya,” ujar Presiden Joko Widodo, dilansir Infopublik.id, Kamis, 21 Maret 2024.
 

baca juga:

Perpanjangan Relaksasi HET Beras Premium Dinilai Belum Diperlukan


Selagi memeriksa ketercukupan stok yang dikelola Perum Bulog, Presiden Joko Widodo menyampaikan kepada sekitar 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang hadir bahwa Banpang beras itu dipastikan akan terus dilanjutkan sampai Juni. Namun untuk kelanjutannya hingga akhir tahun 2024, Presiden Jokowi perlu memeriksa kesiapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terlebih dahulu.

"Nanti setelah Juni, saya akan lihat lagi APBN kita, ada tidaknya anggarannya. Kalau ada, akan diteruskan, tapi tidak janji, belum janji saya ya. Saya akan buka dulu supaya nanti bisa diteruskan sampai Desember, tapi akan dilihat sekali, dilihat dulu, anggarannya ada atau tidak,” ujar dia.

Program Banpang beras hanya ada di Indonesia

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi ketika mendamping Presiden Joko Widodo mengatakan program Banpang beras kepada 22 juta KPM itu hanya ada di Indonesia. Basis data penerima Banpang beras menggunakan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang diampu oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan

"Data KPM dari Kemenko PMK. Justru sekarang data P3KE dari Kemenko PMK itu adalah untuk desil satu dan dua fokusnya, 98 persen itu ada disitu. Jadi 10 persen dari masyarakat yang paling memerlukan dan ini tentunya terus-menerus di verifikasi dan validasi oleh teman-teman di daerah. Ini diverifikasi karena perlu ada pemutakhiran, karena pasti kan ada yang sudah wafat, ada yang pindah, ada yang macam-macam. Jadi harus di verifikasi sama teman-teman di daerah," ujar Arief.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan ini adalah Ketua Komisi V DPR RI Lassarus, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Pejabat Gubernur Kalimantan Barat Harisson, dan Pejabat Wali Kota Singkawang Sumastro.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)