Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Tri.
Jakarta: Rupiah ditutup melemah tipis pada penutupan perdagangan hari ini. Mata uang rupiah melemah setelah pelaksanaan pemilu 2024.
Mata uang rupiah pada akhir perdagangan Jumat ditutup hanya turun satu poin atau 0,01 persen menjadi Rp15.624 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.623 per USD.
Sementara itu Pemerintah Indonesia berhasil mencetak surplus neraca perdagangan selama 45 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Neraca perdagangan barang Indonesia pada Januari 2024 mencetak surplus sebesar USD2,02 miliar.
Meskipun neraca perdagangan barang Indonesia surplus, nilai ekspor pada Januari 2024 mengalami penurunan sebesar 8,34 persen dibandingkan nilai ekspor pada Desember 2023, yakni dari USD22,39 miliar menjadi USD20,52 miliar.
Adapun nilai impor pada Januari 2024 mencapai USD18,51 miliar atau turun 3,13 persen dibanding Desember 2023 yang mencapai USD19,1 miliar.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS jelang akhir pekan stabil didukung pelaksanaan pemilihan Presiden (pilpres) dan Wakil Presiden RI yang aman pada 14 Februari 2024.
Laporan ritel AS
Laporan yang dirilis Departemen Perdagangan AS menunjukkan penjualan ritel AS turun 0,8 persen pada Januari 2024 seiring merosotnya penjualan mobil dan bahan bakar minyak (BBM). Pelemahan penjualan ritel AS mencuatkan harapan segera dilakukannya pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.
Namun menurut instrumen FedWatch CME Group, kemungkinan terjadinya pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada Mei mencapai 40 persen, sedangkan pada Juni mencapai 79 persen.
Sebelumnya, pejabat Federal Reserve juga telah menolak serangkaian penurunan suku bunga yang diperkirakan oleh pasar tahun ini. Ketua Fed Jay Powell mengatakan dia memperkirakan akan terjadi penurunan suku bunga sebanyak tiga perempat poin tahun ini. Pasar memperkirakan empat atau lima penurunan suku bunga, turun dari enam atau tujuh penurunan suku bunga pada akhir tahun lalu.