AmCham Indonesia dan Kadin AS Bahas Prospek Ekonomi Indonesia Emas 2045

Managing Director AmCham Indonesia Lydia Ruddy. Foto: Medcom.id/Ridini Batmaro.

AmCham Indonesia dan Kadin AS Bahas Prospek Ekonomi Indonesia Emas 2045

Ade Hapsari Lestarini • 27 November 2024 16:01

Jakarta: Peta jalan negara ini dituangkan dalam inisiatif Indonesia Emas 2045 yang berupaya mencapai status berpenghasilan tinggi pada peringatan ulang tahun Indonesia merdeka pada 2046.

Prospek perekonomian Indonesia dibentuk oleh serangkaian proyek yang bertujuan untuk memposisikan negara ini sebagai pemimpin ekonomi global.

Managing Director AmCham Indonesia Lydia Ruddy mengatakan, dengan melakukan diversifikasi dari ketergantungan tradisional pada ekspor komoditas dan berfokus pada perluasan sektor seperti teknologi, infrastruktur dan pengolahan hilir sumber daya alam seperti nikel. 

"Ini adalah rencana yang ambisius, dan terdapat pertanyaan mengenai kelayakan mencapai tujuannya dalam jangka waktu 20 tahun. Tonggak sejarah 2045, meskipun bersifat aspiratif, ditanggapi dengan skeptis mengenai kepraktisannya," jelas dia, dalam keterangan tertulis, Rabu, 27 November 2024.

Pada acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Keuangan baru-baru ini, seorang ekonom senior Bank Dunia menyatakan mencapai status negara berpendapatan tinggi dengan cepat akan menjadi "keajaiban" bagi negara-negara berpendapatan menengah seperti Indonesia, mengingat hal ini memerlukan upaya luar biasa dan target pertumbuhan yang berkelanjutan.

Belum pernah bertemu sebelum meninggalkan jabatannya, mantan Presiden Joko Widodo menguraikan target-target optimistis bagi negara ini, termasuk proyeksi jumlah penduduk di atas 324 juta jiwa, pertumbuhan ekonomi berkelanjutan sebesar 5-6 persen, dan peningkatan PDB menjadi USD9,1 triliun, yang akan meningkatkan pendapatan per kapita menjadi sekitar USD29 ribu.

 

Baca juga: Kebelet Gabung BRICS dan OECD, RI Unjuk Gigi Jadi Negara Middle Power Asia
 

Tantangan perusahaan asing


Presiden Prabowo Subianto telah menjanjikan pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen pada akhir masa jabatannya pada 2029. Meskipun terdapat slogan-slogan yang berani untuk 2045, slogan-slogan tersebut akan tetap menjadi slogan sampai negara ini dapat mengatasi tantangan besar yang ada di depan. 

"Biaya yang cukup besar terhadap utang negara. Proyek-proyek seperti Jalan Tol Trans-Jawa, pembangkit listrik dan sejumlah pelabuhan dan bandara meningkatkan konektivitas dan mengurangi biaya logistik," tambah dia.

Menurut dia, proyek lain, seperti kereta api berkecepatan tinggi Whoosh yang dibiayai Tiongkok antara Jakarta dan Bandung, menawarkan prestise namun memerlukan biaya besar yang mungkin tidak dapat diperoleh kembali dalam beberapa waktu ke depan. 

Selain itu, bonus demografi yang dimiliki negara ini, dengan jumlah penduduk usia kerja yang besar, menawarkan peluang untuk meningkatkan produktivitas, namun memerlukan pengelolaan yang cermat agar dapat efektif. 

Perusahaan-perusahaan asing masih sering mengeluh mereka kesulitan mendapatkan pekerja lokal yang terampil, mengingat sistem pendidikan yang kaku dan konservatif. Bonus demografi Indonesia akan segera berakhir dan hal itu akan segera terjadi.

Adapun tantangan bagi pemerintahan di masa depan. Perubahan demografis ini memerlukan perencanaan yang matang untuk memastikan angkatan kerja sudah siap dan kompetitif.

Hal ini khususnya seiring kemajuan teknologi dan otomasi yang membentuk kembali pasar kerja. Investasi strategis pada sumber daya manusia dan reformasi pendidikan tambahan sangat penting untuk memanfaatkan potensi ini untuk memastikan angkatan kerja dapat berkembang di dunia yang semakin ketinggalan zaman. (Ridini Batmaro)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)