Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Adam Dwi
Husen Miftahudin • 29 July 2024 10:19
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini mengalami penguatan, setelah terus-terusan melemah dalam beberapa hari terakhir.
Mengutip data Bloomberg, Senin, 29 Juli 2024, rupiah hingga pukul 09.57 WIB berada di level Rp16.282 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 19 poin atau setara 0,11 persen dari Rp16.301 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, pasar mengambil beberapa isyarat positif dari data PDB AS kuartal kedua yang lebih kuat dari yang diharapkan. Fokus juga tertuju pada data indeks harga PCE yang akan datang, yang merupakan pengukur inflasi pilihan Federal Reserve, untuk isyarat lebih lanjut tentang pemotongan suku bunga.
"Pembacaan tersebut diharapkan menunjukkan inflasi mereda lebih lanjut pada bulan Juni, meskipun sedikit. Itu juga terjadi beberapa hari menjelang pertemuan Fed di mana bank sentral secara luas diharapkan untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil dan mengisyaratkan pemotongan suku bunga pada September," kata Ibrahim.
Menurut dia, suku bunga yang lebih rendah menjadi pertanda baik bagi emas dan logam mulia, mengingat mereka mengurangi biaya peluang berinvestasi dalam aset yang tidak menghasilkan.
Selain itu, wakil Presiden AS Kamala Harris menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membantu mencapai kesepakatan gencatan senjata yang akan meringankan penderitaan warga sipil Palestina, dengan nada yang lebih keras daripada Presiden Joe Biden.
Gencatan senjata telah menjadi subjek negosiasi selama berbulan-bulan. Para pejabat AS yakin para pihak semakin dekat dari sebelumnya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata selama enam minggu dengan imbalan pembebasan perempuan, sandera yang sakit, lanjut usia, dan terluka oleh Hamas.
Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Tumbuh 1,8% Jadi USD407,3 Miliar |