Senin Pagi, Rupiah Menguat ke Rp16.282/USD

Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Adam Dwi

Senin Pagi, Rupiah Menguat ke Rp16.282/USD

Husen Miftahudin • 29 July 2024 10:19

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini mengalami penguatan, setelah terus-terusan melemah dalam beberapa hari terakhir.
 
Mengutip data Bloomberg, Senin, 29 Juli 2024, rupiah hingga pukul 09.57 WIB berada di level Rp16.282 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 19 poin atau setara 0,11 persen dari Rp16.301 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.
 
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, pasar mengambil beberapa isyarat positif dari data PDB AS kuartal kedua yang lebih kuat dari yang diharapkan. Fokus juga tertuju pada data indeks harga PCE yang akan datang, yang merupakan pengukur inflasi pilihan Federal Reserve, untuk isyarat lebih lanjut tentang pemotongan suku bunga.
 
"Pembacaan tersebut diharapkan menunjukkan inflasi mereda lebih lanjut pada bulan Juni, meskipun sedikit. Itu juga terjadi beberapa hari menjelang pertemuan Fed di mana bank sentral secara luas diharapkan untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil dan mengisyaratkan pemotongan suku bunga pada September," kata Ibrahim.
 
Menurut dia, suku bunga yang lebih rendah menjadi pertanda baik bagi emas dan logam mulia, mengingat mereka mengurangi biaya peluang berinvestasi dalam aset yang tidak menghasilkan.
 
Selain itu, wakil Presiden AS Kamala Harris menekan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membantu mencapai kesepakatan gencatan senjata yang akan meringankan penderitaan warga sipil Palestina, dengan nada yang lebih keras daripada Presiden Joe Biden.
 
Gencatan senjata telah menjadi subjek negosiasi selama berbulan-bulan. Para pejabat AS yakin para pihak semakin dekat dari sebelumnya untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata selama enam minggu dengan imbalan pembebasan perempuan, sandera yang sakit, lanjut usia, dan terluka oleh Hamas.
 

Baca juga: Utang Luar Negeri Indonesia Tumbuh 1,8% Jadi USD407,3 Miliar
 

Pasar pelototi utang Indonesia ke Tiongkok

 
Ibrahim mengungkapkan, pasar terus memantau perkembangan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia ke Tiongkok yang terpantau membengkak dalam 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dengan posisi terakhir pada Mei 2024 senilai USD22,86 miliar atau setara Rp372,3 triliun (kurs Rp16.288 per dolar AS).
 
Berdasarkan Data Statistik Utang Luar Negeri milik Bank Indonesia (BI), secara umum posisi ULN Indonesia pada akhir Mei 2024 ini berada di angka USD407,3 miliar atau setara Rp6.634,1 triliun. Posisi tersebut naik 1,8 persen (year-on-year/yoy) dari Mei 2023 yang senilai Rp400,24 miliar.
 
Secara bulanan atau month-to-month (mtm) dari April 2024 pun, posisi utang luar negeri naik 2,1 persen dari USD398,82 miliar menjadi USD407,3 miliar. Bank Indonesia mencatat kenaikan utang terutama didorong oleh bank sentral, dengan nilai USD18,78 miliar pada Mei 2024, naik dari USD9,26 miliar pada Mei 2023.
 
"Walaupun utang membengkak, namun Struktur ULN Indonesia hingga Mei 2024 tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya. Hal ini tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap PDB yang tercatat sebesar 29,8 persen, serta didominasi oleh ULN jangka panjang dengan pangsa mencapai 85,9 persen dari total ULN," ungkap Ibrahim.
 
Khusus posisi ULN Indonesia terhadap Tiongkok, tercatat adanya kenaikan baik secara tahunan maupun bulanan yang masing-masing sebesar 14,28 persen (yoy) dan 4,0 persen (yoy). Namun Jika membandingkan ULN dari Tiongkok dengan total ULN secara keseluruhan, porsi utang dari Tiongkok memang tercatat hanya sekitar 5,6 persen dari total utang Indonesia.
 
Melihat berbagai perkembangan tersebut, Ibrahim memprediksi rupiah pada perdagangan Senin ini akan bergerak secara fluktuatif dan kemungkinan besar akan kembali melemah.
 
"Untuk perdagangan Senin ini, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.290 per USD hingga Rp16.370 per USD," tutup Ibrahim.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)