Ilustrasi. Foto: MI/Susanto
Jakarta: Rupiah menutup perdagangan pekan ini dengan posisi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah kembali menembus level Rp16.300 per USD.
Mengacu data Bloomberg pada Jumat sore, 26 Juli 2024, rupiah melemah 51 poin atau 0,31 persen menjadi Rp16.301 per USD.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah namun masih berada di level Rp16.200 per USD. Sore ini rupiah melemah 41 poin atau 0,25 persen menjadi Rp16.285 per USD.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah masih dipengaruhi oleh sentimen internal dan eksternal.
Menanti data AS
Di eksternal, pasar mengambil beberapa isyarat positif dari data PDB AS kuartal kedua yang lebih kuat dari yang diharapkan.
"Fokus juga tertuju pada data indeks harga PCE yang akan datang, yang merupakan pengukur inflasi pilihan Federal Reserve, untuk isyarat lebih lanjut tentang pemotongan suku bunga," jelas dia.
Pembacaan tersebut diharapkan menunjukkan inflasi mereda lebih lanjut pada bulan Juni, meskipun sedikit.
Itu juga terjadi beberapa hari menjelang pertemuan Fed di mana bank sentral secara luas diharapkan untuk mempertahankan suku bunga tetap stabil dan mengisyaratkan pemotongan suku bunga pada bulan September.
Suku bunga yang lebih rendah menjadi pertanda baik bagi emas dan logam mulia, mengingat bahwa mereka mengurangi biaya peluang berinvestasi dalam aset yang tidak menghasilkan.
Sektor internal
Di internal, lanjut Ibrahim, pasar terus memantau perkembangan Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia ke Tiongkok yang terpantau membengkak dalam 10 tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi), dengan posisi terakhir pada Mei 2024 senilai USD22,86 miliar atau setara Rp372,3 triliun (kurs pagi ini Rp16.288 per dolar AS).
Berdasarkan Data Statistik Utang Luar Negeri milik Bank Indonesia (BI), secara umum posisi ULN Indonesia pada akhir Mei 2024 ini berada di angka USD407,3 miliar atau setara Rp6.634,1 triliun.
Posisi tersebut naik 1,8 persen (year-on-year/yoy) dari Mei 2023 yang senilai Rp400,24 miliar.