Riset: Ekonomi Global Diperkirakan Tumbuh 3,1% di 2024

Ekonomi Global. Foto: Unsplash.

Riset: Ekonomi Global Diperkirakan Tumbuh 3,1% di 2024

Arif Wicaksono • 29 April 2024 16:24

Jakarta: Standard Chartered memperkirakan pertumbuhan PDB global tahun ini sebesar 3,1 persen atau tidak berubah dari 2023. Standard Chartered juga memperkirakan pertumbuhan sebesar 3,2 persen pada 2025, yang merupakan peningkatan dari perkiraan sebelumnya sebesar 3,1 persen.
 

baca juga: 

Bank Dunia: Ketegangan Timur Tengah Ancam Perang Lawan Inflasi Global


Menurut laporan Global Focus Economic Outlook Q2 2024 yang dikeluarkan Standard Chartered belum lama ini dikutip Senin, 29 April 2024, yang mencakup dan melihat prospek 58 negara di dunia, serta isu-isu geopolitik, dan implikasi pasar keuangan pada tahun ini dan seterusnya, Asia akan tetap menjadi mesin penggerak utama pertumbuhan perekonomian global. Sementara itu, Afrika dan Kawasan Timur Tengah, Afrika Utara, Afghanistan dan Pakistan (MENAP) diperkirakan akan tumbuh lebih cepat pada 2024 dibandingkan 2023.

Namun demikian, pemilihan umum di sejumlah negara pada tahun ini mungkin akan mempengaruhi aktivitas investasi untuk sementara waktu, dan keputusan mengenai waktu dan kecepatan penurunan suku bunga akan tetap menjadi tantangan mengingat masih adanya kekhawatiran terhadap inflasi.

Bank-bank sentral besar kemungkinan akan memulai siklus penurunan suku bunganya dalam beberapa bulan mendatang, sehingga memberi ruang pelonggaran kebijakan oleh bank sentral di Asia pada kuartal ketiga. Meskipun inflasi telah melambat selama setahun terakhir, tekanan harga dalam negeri masih menjadi kekhawatiran mengingat kuatnya pasar tenaga kerja serta ketidakselarasan akselerasi penyesuaian upah atau gaji pekerja dengan perubahan kondisi ekonomi di banyak negara.

Sementara itu, Tiongkok terus mengalami disinflasi ekspor, namun harga barang secara global masih tetap rentan terhadap gangguan rantai pasokan secara berkala. Meningkatnya proteksi perdagangan dapat menambah biaya. Dampak disinflasi akibat turunnya harga pangan dan energi mungkin akan berkurang sebelum perkiraan inflasi yang lebih rendah dapat dipertahankan.

Secara khusus, meningkatnya permintaan minyak global dan rendahnya pasokan non-OPEC dapat mendorong harga yang lebih tinggi bahkan jika pengurangan produksi OPEC tidak berlanjut hingga semester kedua.

Meskipun target inflasi belum tercapai di beberapa negara, bank-bank sentral juga khawatir bahwa mempertahankan suku bunga terlalu tinggi dalam jangka waktu lama akan berisiko merusak aktivitas perekonomian. Kenaikan suku bunga riil telah melemahkan ketersediaan kredit dan meningkatkan tingkat tunggakan utang, serta dampak pengetatan moneter sebelumnya kemungkinan masih akan terus berlanjut.

Momentum pertumbuhan ekonomi AS

Standard Chartered memperkirakan pertumbuhan beberapa negara besar berada di bawah tren pada 2024. Peningkatan perkiraan pertumbuhan Amerika Serikat di 2024 mencerminkan banyaknya lapangan kerja yang tercipta saat ini dan momentum pertumbuhan yang berkelanjutan dari paruh kedua 2023.

Perekonomian di kawasan Eropa kemungkinan stagnan pada kuartal pertama dan pertumbuhan kredit masih negatif. Standard Chartered memperkirakan pertumbuhan PDB di bawah 1 persen akan terjadi satu tahun ke depan, meskipun dengan momentum yang membaik karena pertumbuhan upah riil yang lebih tinggi.

Head of Research, Europe and Americas, Standard Chartered Bank Sarah Hewin menjelaskan aktivitas global kemungkinan akan mendapatkan kembali momentumnya secara bertahap seiring dengan berkurangnya pembatasan kebijakan moneter; sementara kebijakan penurunan suku bunga akan mendukung pertumbuhan global yang lebih kuat pada 2025.

"Di antara bank-bank sentral besar, kami memperkirakan Bank Sentral Eropa dan Bank of Canada akan mulai menurunkan suku bunga pada Juni, The Fed pada Juli, dan Bank of England pada Agustus. Hal ini harus menjadi perhatian, khususnya di Amerika Serikat; setiap data terkait inflasi dalam beberapa bulan mendatang akan menjadi kuncinya," tegas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arif Wicaksono)