Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto: Dok. Antara.
Jakarta: DPRD DKI Jakarta mengimbau Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk memperkuat langkah mitigasi bencana guna memastikan keamanan warga menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Antisipasi terhadap potensi bencana hidrometeorologi menjadi prioritas utama di tengah peringatan cuaca ekstrem.
Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Yuke Yurike, menegaskan bahwa koordinasi lintas sektor dalam pengendalian banjir harus segera ditingkatkan. Hal ini sejalan dengan peringatan potensi cuaca ekstrem yang dikeluarkan oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
“Kita berharap semua pihak, khususnya yang terkait sumber air bersama mitra-mitra kerja lainnya, bahu-membahu dan saling berkoordinasi. Kita cek semua kesiapan untuk antisipasi pengendalian banjir, mulai dari aliran sungai, kali, hingga saluran yang mikro sampai besar, termasuk pencegahan rob,” ujar Yuke dalam keterangannya dikutip dari
Media Indonesia, pada Minggu, 21 Desember 2025.
Ia mengingatkan bahwa ancaman cuaca ekstrem tidak hanya berupa hujan deras, tetapi juga potensi angin puting beliung. Karena itu, ia mendorong pemerintah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada warga.
“Kondisi ini harus disampaikan ke masyarakat supaya bisa mengantisipasi. Misalnya mengecek bangunan-bangunan, lingkungan sekitar, agar dampak angin kencang bisa diminimalisir,” kata Yuke.
Yuke menyebut cuaca ekstrem diperkirakan masih terjadi hingga Januari-Februari. Sehingga pengecekan tanggul, saluran air, dan wilayah rawan longsor harus dilakukan secara menyeluruh.
Ilustrasi cuaca ekstrem. Foto: Medcom.id.
“Kita temukan juga di beberapa daerah pemilihan, ada lokasi yang sangat riskan longsor karena tanah terkikis dan berdekatan dengan bangunan. Ini harus dicek betul,” ucap Yuke.
Ia menegaskan pentingnya peran lurah dan camat dalam memantau wilayah rawan serta menyiapkan langkah darurat seperti penurapan. Selain itu, kesiapan rumah pompa dan pasukan lapangan harus tetap dijaga meski memasuki libur akhir tahun.
“Petugas, termasuk PJLP dan pasukan lapangan, harus tetap siaga agar ancaman bencana dapat diminimalisir, baik menjelang Nataru maupun awal tahun,” kata Yuke.
Sorotan ke sektor pangan dan transportasi
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zoelkifli, menegaskan pentingnya menjaga ketersediaan dan stabilitas harga kebutuhan pokok jelang Nataru. “Jangan sampai harga pangan naik ugal-ugalan, sehingga warga kesulitan,” ujar Taufik.
Ia juga meminta Dinas Perhubungan memastikan kesiapan layanan transportasi. Terutama melihat potensi lonjakan mobilitas saat libur panjang.
“Kalau hari besar keagamaan biasanya Jakarta relatif sepi. Namun, momen Tahun Baru tetap perlu menjadi perhatian,” kata Taufik.