Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pertemuan di Alaska, 15 Agustus 2025. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 3 September 2025 06:29
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa, 2 September, mengatakan bahwa dirinya “sangat kecewa” dengan Vladimir Putin di tengah kebuntuan berlarut dalam upaya mengatur pertemuan tatap muka antara Presiden Rusia itu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
“Saya sangat kecewa padanya. Dia dan saya selalu punya hubungan yang baik. Saya sangat kecewa,” kata Trump dalam wawancara dengan Scott Jennings Radio Show dan dikutip Anadolu Agency, Rabu, 3 September 2025.
Pertemuan antara Putin dan Zelensky sejatinya direncanakan menyusul dua pertemuan Trump dengan masing-masing pemimpin tersebut pada Agustus di AS. Trump lebih dulu bertemu dengan Putin di Alaska pada 15 Agustus, kemudian dengan Zelensky serta sejumlah pemimpin Eropa kunci di Gedung Putih tiga hari setelahnya.
Trump menyebut rencananya adalah pertemuan bilateral antara Putin dan Zelensky yang kemudian dilanjutkan pertemuan trilateral bersama dirinya. Namun, Kremlin berulang kali meredam prospek pertemuan dengan presiden Ukraina itu.
Ketika ditanya di Oval Office apakah Rusia akan menghadapi konsekuensi jika pertemuan gagal terlaksana, Trump menjawab: “Ya, akan ada. Kita lihat saja apa yang terjadi. Kita lihat apa yang mereka lakukan dan bagaimana hasilnya. Saya memantau ini dengan sangat dekat.”
Trump tidak merinci jenis sanksi yang sedang dipertimbangkan. Namun Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, pada Senin mengatakan “semua opsi ada di meja.”
“Presiden Putin, sejak pertemuan bersejarah di Anchorage, sejak panggilan telepon, ketika para pemimpin Eropa dan Presiden Zelensky berada di Gedung Putih Senin berikutnya, justru melakukan hal yang bertolak belakang dari apa yang dia isyaratkan akan dilakukan. Faktanya, dia dengan cara yang sangat tercela, justru meningkatkan kampanye pemboman,” tutur Bessent dalam wawancara dengan Fox News.
“Jadi saya pikir bersama Presiden Trump, semua opsi ada di meja, dan pekan ini kami akan meninjaunya dengan sangat cermat,” tambahnya.
Usai KTT dengan Putin di Alaska pada 15 Agustus, Trump mengatakan dirinya akan tahu dalam waktu “dua minggu” apakah ada kemajuan menuju akhir perang Rusia-Ukraina, sambil memberi isyarat kemungkinan sanksi terhadap Moskow. Ia juga memperingatkan bahwa kegagalan mencapai kemajuan bisa memicu “sanksi besar-besaran atau tarif besar-besaran atau keduanya.”
Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio mengatakan dalam wawancara dengan CBS usai KTT Alaska, meski Presiden Trump memiliki opsi menjatuhkan sanksi baru, langkah itu dapat diartikan sebagai “akhir dari perundingan.”
Baca juga: Putin Sebut “Kesepahaman” dengan Trump Jadi Pembuka Perdamaian di Ukraina