Ilustrasi. Foto: dok SeaBank.
Jakarta: Saat ini, generasi muda sering disebut sebagai strawberry generation tampak menarik secara penampilan namun rapuh dalam menghadapi tantangan, khususnya dalam aspek keuangan. Ini adalah fenomena yang lazim di kalangan pemuda yang cenderung boros dan minim dalam hal tabungan.
Apa itu strawberry generation?
Melansir laman
Jago, strawberry generation merujuk pada kelompok yang tampak kuat dan inovatif, tetapi sebenarnya mudah runtuh ketika menghadapi masalah, termasuk tekanan ekonomi. Berbagai faktor menyebabkannya, mulai dari pola asuh yang berasal dari latar belakang orang tua lebih mampu hingga pengaruh dari lingkungan sosial.
Masalah finansial yang sering dihadapi
Generasi ini sangat rentan terpapar gaya hidup konsumtif, seperti:
- Belanja emosional: Menghabiskan uang untuk kesenangan saat merasa tertekan.
- Gengsi sosial: Terpaksa membeli barang mahal akibat pengaruh teman.
- Minim tabungan: Kekurangan dana cadangan atau investasi.
- Utang menumpuk: Terjebak dalam utang konsumsi karena pengeluaran yang tidak terkontrol.
(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)
Cara jitu atur keuangan
Agar tidak tergolong dalam
strawberry generation, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:
1. Tetapkan skala prioritas
- Bedakan antara kebutuhan (tabungan, dana darurat) dan keinginan (gadget terbaru).
- Susun anggaran dengan proporsi yang sesuai, misalnya 50 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk tabungan.
2. Bijak dalam pengeluaran
- Belanjalah dengan bijak, tetapi tetap sadar.
- Tunda keinginan yang tidak mendesak dan fokus pada satu prioritas per bulan.
Menjadi generasi muda yang kuat secara finansial tidaklah mustahil. Dengan disiplin dalam mengelola keuangan, memprioritaskan kebutuhan, serta memanfaatkan teknologi, kita dapat menjauh dari jebakan
strawberry generation. (
Avifa Aulya Utami Dinata)