Serukan 'Make Iran Great Again', Trump Beri Isyarat Dukung Ubah Rezim di Iran

Presiden Donald Trump mencium bendera AS. (Erik S Lesser/EPA)

Serukan 'Make Iran Great Again', Trump Beri Isyarat Dukung Ubah Rezim di Iran

Riza Aslam Khaeron • 23 June 2025 13:30

Washington, DC: Presiden Amerika Serikat Donald J. Trump kembali memicu kontroversi dengan pernyataan terbarunya di platform Truth Social. Dalam unggahan pada Senin pagi, 23 Juni 2025, Trump mengisyaratkan dukungan terhadap perubahan rezim di Iran.

"Tidak sopan secara politik menggunakan istilah 'perubahan rezim', tetapi jika rezim Iran saat ini tidak mampu membuat Iran hebat lagi (Make Iran Great Again), mengapa tidak ada perubahan rezim??? MIGA!!!," tulis Trump, dikutip dari Truth Social, Washington, 23 Juni 2025. Unggahan tersebut langsung menarik perhatian luas, dengan lebih dari 10 ribu ReTruth dan 56 ribu likes dalam waktu singkat.

Pernyataan ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan antara AS dan Iran, menyusul serangan udara besar-besaran yang dilakukan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran pada Sabtu, 21 Juni 2025. Serangan yang dikenal dengan nama "Operation Midnight Hammer" menargetkan tiga situs utama: Fordo, Natanz, dan Isfahan.

Operasi ini melibatkan tujuh pesawat pembom siluman B-2 serta rudal Tomahawk, dan dilaporkan menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur nuklir Iran.

Meski demikian, Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth sebelumnya menegaskan bahwa serangan tersebut bukan dimaksudkan untuk menggulingkan pemerintah Iran.
 

Baca Juga:
Warga Iran Kecam Trump dan Desak Balasan Tegas atas Serangan AS

"Perang ini tidak terbuka dan bukan soal perubahan rezim," ujar Hegseth dalam konferensi pers di Pentagon, Washington, 22 Juni 2025, dikutip dari Axios. Ia menambahkan bahwa tujuan utama operasi ini adalah untuk menghancurkan kemampuan nuklir Iran.

Wakil Presiden AS, J. D. Vance, dalam wawancara dengan NBC di hari yang sama, juga menyampaikan hal serupa. 

"Kami berperang dengan program nuklir Iran," tegasnya, membantah bahwa AS tengah berkonflik langsung dengan pemerintah Iran.

Menanggapi serangan AS, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanaani, mengecam pernyataan tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk campur tangan terhadap urusan dalam negeri Iran. Ia memperingatkan bahwa Iran siap memberikan "balasan setimpal" atas setiap ancaman, sebagaimana dilansir media pemerintah Iran pada 23 Juni 2025.

Hingga saat ini, Gedung Putih belum mengeluarkan pernyataan resmi menanggapi unggahan Trump tersebut. Namun dengan situasi yang terus memanas, perhatian dunia kini tertuju pada bagaimana respons Iran terhadap serangan AS.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)