Turki Peringatkan Aneksasi Tepi Barat Akan Rugikan Israel di Masa Mendatang

Menlu Turki Hakan Fidan. (Anadolu Agency)

Turki Peringatkan Aneksasi Tepi Barat Akan Rugikan Israel di Masa Mendatang

Willy Haryono • 26 July 2025 16:46

Ankara: Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan pada Jumat kemarin memperingatkan bahwa rencana Israel untuk menganeksasi wilayah pendudukan Tepi Barat akan menjadi langkah kontraproduktif bagi kepentingan jangka panjang negara tersebut.

Berbicara kepada stasiun televisi NTV, Fidan menilai bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak akan ragu untuk mengambil langkah tersebut jika situasinya sesuai dengan visinya.

“Jika Netanyahu merasa kondisinya tepat, saya rasa dia tidak akan ragu. Cara berpikirnya maksimalis,” ujar Fidan, dikutip dari Anadolu Agency, Sabtu, 26 Juli 2025.

“Tapi ini tidak akan menguntungkan Israel dalam beberapa dekade ke depan,” lanjut dia.

Fidan juga mengecam operasi militer Israel di Jalur Gaza yang ia sebut sebagai “amukan membabi buta” dan menyebut konflik ini kini telah menjadi keprihatinan global. Ia menilai dukungan internasional terhadap Israel telah menyusut secara signifikan.

“Kecuali politisi AS, kita tidak melihat ada dukungan terbuka untuk cara berpikir Zionis yang berlaku di Israel saat ini,” kata Fidan.

Ia menyoroti pergeseran sikap internasional, termasuk dukungan Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk pengakuan negara Palestina.

Tiga Kendala dalam Gencatan Senjata Gaza

Dalam upaya mengakhiri perang di Gaza, Fidan mengidentifikasi tiga hambatan utama: siapa yang akan menyalurkan bantuan kemanusiaan, penarikan pasukan darat Israel, dan jaminan berlanjutnya gencatan senjata setelah pembebasan sandera oleh Hamas.

Ia menuduh Israel berusaha membuat Gaza tak layak huni, tidak hanya dengan kehancuran fisik tetapi juga kelaparan.

“Petugas intelijen Israel berkeliling dunia mencoba meyakinkan negara lain untuk menerima pengungsi Palestina dalam jumlah besar. Ini adalah proyek untuk menjadikan Gaza ‘tanpa Palestina,’” ujar Fidan.

Mengenai seruan parlemen Israel pada 23 Juli lalu untuk menganeksasi Tepi Barat, Fidan menilai langkah itu mengancam prospek solusi dua negara berdasarkan perbatasan 1967. “Jika sekarang Anda menolak solusi dua negara melalui negosiasi, Anda membuka risiko besar di masa depan,” tambahnya.

Peran Turki dalam Perdamaian Ukraina-Rusia

Fidan juga membahas peran Turki dalam proses perdamaian Ukraina-Rusia. Ia mengatakan bahwa pertemuan trilateral terbaru di Istanbul mencakup mekanisme pertukaran kemanusiaan dan pembahasan awal mengenai kemungkinan pertemuan tingkat tinggi.

Menurut dia, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menunjukkan minat untuk hadir dalam KTT perdamaian yang akan diadakan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.

“Kedua pihak memiliki prasyarat berbeda untuk gencatan senjata. Negosiator harus bekerja menyatukan itu,” sebut Fidan.

“Tapi jika niat ini berlanjut, saya percaya kita bisa melihat solusi interim dalam beberapa putaran lagi,” lanjut dia.

Isu Regional dan Kesepakatan Lain

Fidan juga menyebut kemajuan dalam negosiasi pembelian jet tempur Eurofighter Typhoon.

“Prosesnya sudah mencapai tahap teknis detail, dan sekarang tinggal mengatakan, ‘Mari kita lakukan,’” ujar dia.

Terkait hubungan dengan Uni Eropa, Fidan menyampaikan bahwa regulasi baru memungkinkan pemohon visa Schengen yang pernah memilikinya untuk mendapatkan visa multi-masuk. Ia menyebut ada momentum positif dalam dialog dengan UE, termasuk soal liberalisasi visa, pembaruan kesepakatan serikat pabean, dan dimulainya kembali operasi Bank Investasi Eropa.

Mengenai ketegangan Iran–Israel, Fidan menilai bahwa Iran tidak akan menyerang kecuali jika diserang terlebih dahulu. Ia mengatakan kedua negara tampaknya tengah meninjau ulang pendekatan mereka usai konflik bersenjata 12 hari pada Juni lalu.

Fidan juga mengumumkan bahwa Istanbul akan menjadi tuan rumah pertemuan Platform Perdamaian Balkan dengan partisipasi dari Bosnia dan Herzegovina, Montenegro, Kosovo, Makedonia Utara, Serbia, dan Albania.

“Kami ingin meninggalkan warisan yang baik bagi masa depan,” pungkas Fidan.

Baca juga:  Indonesia Kutuk Keras Upaya Parlemen Israel untuk Caplok Tepi Barat

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Willy Haryono)