Meski Tak Sebanyak Minggu Kemarin, Rp0,91 Triliun Modal Asing Masih Jejali Indonesia

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Meski Tak Sebanyak Minggu Kemarin, Rp0,91 Triliun Modal Asing Masih Jejali Indonesia

Husen Miftahudin • 23 August 2025 10:57

Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat dana-dana asing masuk (inflow) masih membanjiri pasar keuangan domestik selama sepekan. Meski jumlahnya tak sebanyak minggu kemarin yang mencapai sebanyak Rp15,31 triliun.

Berdasarkan data transaksi pada 19-21 Agustus 2025, dana dari investor asing (nonresiden) tercatat beli neto sebanyak Rp0,91 triliun.

Mengalirnya dana asing di pasar keuangan domestik pada minggu ini terjadi pada pasar saham sebesar Rp2,31 triliun. Sayangnya, investasi asing di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) justru minggat masing-masing sebanyak Rp0,62 triliun dan Rp0,78 triliun.

"Selama 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 21 Agustus 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp52,99 triliun di pasar saham dan Rp85,83 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp71,63 triliun di pasar SBN," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Junanto Herdiawan, dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Sabtu, 23 Agustus 2025.

Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun turun ke level 66,97 basis poin (bps) per 21 Agustus 2025 dari 67,72 bps per 14 Agustus 2025. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.

Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
 

Baca juga: Ini 3 Alasan Pasar Modal Indonesia Kalah Saing dalam 'Berebut' Investasi Modal Asing


(Ilustrasi modal asing dalam bentuk dolar AS. Foto: dok MI/Rommy Pujianto)
 

Rupiah melemah


Mengalirnya modal asing ke pasar keuangan Indonesia tak membuat nilai tukar rupiah perkasa di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah malah terpukul kedigdayaan mata uang Negeri Paman Sam tersebut.

Diketahui, aliran modal asing di dalam negeri erat kaitannya dengan pergerakan nilai tukar. Sebab, salah satu faktor aliran modal asing adalah tingkat kepercayaan investor, yang juga menjadi salah satu faktor dalam pergerakan nilai tukar.

Mengutip data Bloomberg, Jumat, 22 Agustus 2025, nilai tukar rupiah terhadap USD ditutup di level Rp16.350,5 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah sebanyak 62,5 poin atau setara 0,38 persen dari posisi Rp16.288 per USD pada penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sementara itu, data Yahoo Finance juga menunjukkan rupiah berada di zona merah pada posisi Rp16.335 per USD. Rupiah turun sebanyak 57 poin atau setara 0,35 persen dari Rp16.278 per USD di penutupan perdagangan hari sebelumnya.

Sedangkan berdasar pada data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), rupiah berada di level Rp16.340 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah 57 poin dari perdagangan sebelumnya di level Rp16.283 per USD.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tegas Junanto.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)