Ilustrasi tuberkulosis/Medcom.id
M Sholahadhin Azhar • 8 May 2025 15:39
Jakarta: Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, prihatin karena masih tingginya kasus tuberkulosis (TBC) di Indonesia dan kegagalan pencapaian target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020–2024 dalam upaya eliminasi penyakit tersebut.
"Hari ini kita membahas soal eliminasi TBC. Kita tahu semua bahwa ini bukan penyakit baru, tapi saya merasa angka kasusnya seolah-olah tak tersentuh," ujar Nurhadi dalam rapat Panitia Kerja (Panja) Pengawasan Percepatan Eliminasi Tuberculosis, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 7 Mei 2025.
Pada 2024, tercatat 387 kasus per 100.000 penduduk, menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kasus TBC tertinggi kedua di dunia. Nurhadi menilai persoalan masih maraknya penyakit TBC di Indonesia tidak hanya bersifat teknis, tetapi menyangkut perencanaan dan tata kelola program yang belum optimal.
"Saya kira ini tidak sekadar permasalahan teknis saja tapi kaitannya dengan perencanaan ataupun juga tata kelola yang perlu diperbaiki," ucapnya.
Baca: Legislator NasDem Dorong Evaluasi Coretax dan Perluasan Basis Pajak |