Perang Rusia-Ukraina sudah berlangsung sejak Februari 2022. (EPA-EFE / Atef Safadi)
Moskow: Harapan baru untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina kembali mencuat, tiga tahun usai konflik brutal itu meletus. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin diperkirakan akan mengadakan perundingan langsung di Istanbul pada 15 Mei mendatang, sebuah langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak invasi dimulai pada 24 Februari 2022.
Akhir pekan lalu menjadi momen diplomatik penting. Sejumlah pemimpin Eropa mengunjungi Kyiv untuk mendesak gencatan senjata, sementara Kremlin mengumumkan usulan perundingan tanpa prasyarat di Turki.
Zelensky mengonfirmasi kesediaannya hadir jika Putin benar-benar datang, dan menegaskan tidak akan bertemu siapa pun kecuali Putin sendiri.
Rekam Jejak Perundingan Perdamaian
Melansir dari The Independent, Rabu, 14 Mei 2025, upaya perdamaian perang Rusia-Ukraina telah dilakukan berkali-kali, dengan hasil minim:
Februari–Maret 2022: Rusia dan Ukraina bertemu beberapa kali di Belarus dan Istanbul. Ukraina sempat bersedia netral jika keamanannya dijamin, sementara Rusia mengisyaratkan pengurangan aktivitas militer. Namun, pembicaraan gagal membuahkan hasil konkret.
Mei–Desember 2022: Ukraina menegaskan posisi kerasnya setelah Rusia mencaplok empat wilayah Ukraina secara ilegal. Zelenskyy meluncurkan rencana perdamaian 10 poin dan menolak negosiasi dengan Putin.
2023–2024: Sejumlah negara dari Barat hingga Global South, termasuk Arab Saudi, Brasil, dan India, bergabung dalam pembahasan rencana damai Ukraina di berbagai forum, termasuk di Malta dan Swiss. Rusia tidak diundang dalam sebagian besar pertemuan ini.
Intervensi diplomatik dari Presiden AS terpilih Donald Trump pada akhir 2024 membuka saluran baru. Trump berbicara langsung dengan Putin dan mendorong negosiasi damai.
Pada Februari 2025, perwakilan AS dan Rusia bertemu di Arab Saudi, meski tanpa kehadiran Ukraina. Sebulan kemudian, AS mengusulkan gencatan senjata 30 hari yang disambut Kyiv, namun ditolak Putin.
Menyusul berbagai proposal terbatas seperti jeda serangan terhadap infrastruktur energi dan gencatan senjata selama hari raya, kedua belah pihak terus saling menuduh pelanggaran. Gencatan senjata sepihak dari Rusia menjelang Victory Day pada 8 Mei pun gagal meredakan pertempuran.
Harapan Baru di Istanbul
Pada 11 Mei 2025, Putin mengusulkan pembukaan kembali dialog langsung dengan Ukraina di Istanbul tanpa syarat, namun tetap menolak gencatan senjata 30 hari yang didorong AS dan Eropa. Zelensky menanggapi dengan tantangan langsung kepada Putin: datang ke Turki dan buktikan niat menghentikan perang.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga akan hadir sebagai tuan rumah, dan Zelenskyy menyatakan akan menunggu Putin di Ankara.
“Jika Putin tidak datang dan hanya bermain-main, itulah bukti terakhir bahwa dia tidak ingin mengakhiri perang,” ujarnya.
Trump, yang semula mempertimbangkan hadir, akhirnya menyerahkan kehadiran kepada tim diplomat AS termasuk Menlu Marco Rubio.
Meskipun masih penuh ketidakpastian, pertemuan di Istanbul berpotensi menjadi titik balik. Ini akan menjadi kali pertama kedua pemimpin negara yang berperang bertatap muka langsung sejak invasi dimulai.
Namun, mengingat kegagalan berbagai upaya sebelumnya, komunitas internasional masih menahan napas: apakah momen ini akan membuka jalan damai, atau sekadar menjadi episode diplomatik lain yang gagal? (
Muhammad Reyhansyah)
Baca juga:
Zelensky Tunggu Putin di Ankara untuk Perundingan Gencatan Senjata