Iran Sebut Serangan Israel 'Agresi Pengecut' yang Sabotase Diplomasi Nuklir

Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Boroujerdi dalam pertemuan dengan awak media di kediamannya di Jakarta, Selasa, 17 Juni 2025. (Metrotvnews.com)

Iran Sebut Serangan Israel 'Agresi Pengecut' yang Sabotase Diplomasi Nuklir

Willy Haryono • 17 June 2025 15:55

Jakarta: Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, mengecam keras serangan yang dilakukan oleh Israel ke sejumlah wilayah Iran pada 13 Juni 2025. Gempuran mendadak ini mendorong Iran untuk melancarkan serangan balasan.

Dalam konferensi pers di kediaman resminya di Jakarta, Selasa, 17 Juni 2025, Boroujerdi menggambarkan serangan itu sebagai aksi brutal dari rezim Zionis, bukan tindakan sah dari suatu negara berdaulat.

Ia juga menyebutnya sebagai "agresi pengecut" yang tidak mencerminkan perilaku negara modern dan bertanggung jawab.

“Ini bukan sebuah negara. Ini adalah rezim pengecut yang menyerang anak-anak kami saat tidur. Mereka bukan bertindak atas nama negara, melainkan atas dasar kebencian yang sudah mengakar,” tegas Boroujerdi.

Menurutnya, agresi dilakukan Israel saat Iran sedang menjalankan proses diplomatik dan negosiasi nuklir. Serangan itu menyasar fasilitas militer, transportasi, hingga infrastruktur publik di berbagai kota.

Dalam pernyataan resminya, Iran menyebut serangan Israel telah menewaskan warga sipil, komandan militer, ilmuwan, dan keluarga mereka.

“Negosiasi tidak lagi memiliki pembenaran rasional jika dilakukan di tengah agresi militer. Ini bentuk sabotase terhadap perdamaian,” lanjut Boroujerdi.

Ia menekankan bahwa selama 60–70 tahun terakhir, kawasan Timur Tengah tidak pernah stabil akibat eksistensi Israel. "Selama kanker kronis bernama rezim Zionis ini masih ada, Timur Tengah tidak akan damai," katanya.

Dalam pertemuan kali ini, Boroujerdi berterima kasih kepada pemerintah Indonesia, tokoh masyarakat, dan media nasional yang menunjukkan simpati kepada rakyat Iran melalui karangan bunga dan pernyataan duka.

Ia juga menyinggung pentingnya tekanan internasional terhadap Israel, terutama dari negara-negara yang selama ini memiliki pengaruh diplomatik di kawasan. (Muhammad Reyhansyah)

Baca juga:  Kritik Ketimpangan NPT, Dubes Iran: Kami Diawasi, Israel Bebas Bersenjata Nuklir

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)