Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 15 September 2025 06:31
Warsawa: Menteri Luar Negeri Polandia Radoslaw Sikorski mengatakan bahwa pesawat nirawak (drone) Rusia yang memasuki wilayah udara Polandia pekan lalu bertujuan menguji respons NATO tanpa memicu perang skala penuh.
“Menariknya, semuanya adalah drone gagal fungsi, yang bagi saya menunjukkan bahwa Rusia hanya mencoba menguji kami tanpa memulai perang,” kata Sikorski kepada kantor berita The Guardian pada Minggu, 14 September 2025.
Ia membantah klaim bahwa pertahanan Polandia tidak siap setelah hanya tiga atau empat dari sekitar 19 drone Rusia yang berhasil ditembak jatuh.
“Drone itu tidak mencapai targetnya, hanya ada kerusakan kecil pada properti; tidak ada yang terluka. Jika hal ini terjadi di Ukraina, menurut definisi Ukraina, itu akan dianggap sebagai keberhasilan 100 persen,” ujar Sikorski.
Ia menambahkan bahwa respons Warsawa akan “jauh lebih keras” jika ada korban jiwa.
Sikorski juga menolak pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyebut insiden itu “mungkin sebuah kesalahan.”
“Bisa saja memang ada satu atau dua (drone) yang melenceng dari target, tapi 19 drone dalam satu malam, selama tujuh jam, maaf, saya tidak percaya,” tegasnya.
Rusia sendiri membantah sengaja menargetkan Polandia. Dalam unggahan di X, Sikorski menuding Moskow menyampaikan pesan yang saling bertentangan.
“Pemerintah Rusia menyebut drone mereka melanggar wilayah udara Polandia karena kesalahan, sementara duta besar Rusia untuk PBB mengklaim bahwa drone Rusia tidak mungkin mencapai Polandia. Kebohongan Rusia mana yang harus kita percaya?” tanya Sikorski.
Jumat lalu, NATO menyatakan akan menambah pengerahan pesawat jet tempur ke sayap timur aliansi untuk memperkuat perlindungan terhadap kemungkinan serangan drone di masa mendatang.
Baca juga: NATO Siaga Penuh usai Drone Rusia Langgar Wilayah Polandia dan Rumania