Majelis Umum PBB Sahkan Deklarasi New York soal Solusi Dua Negara Palestina-Israel

Sebanyak 142 negara mendukung Deklarasi New York terkait Solusi Dua Negara Palestina-Israel di sidang Majelis Umum PBB di New York, AS, 12 September 2025. (UN Photo/Loey Felipe)

Majelis Umum PBB Sahkan Deklarasi New York soal Solusi Dua Negara Palestina-Israel

Willy Haryono • 13 September 2025 11:11

New York: Tepuk tangan bergema di balai Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat (AS) pada Jumat, 12 September, ketika negara-negara anggota menyetujui sebuah deklarasi mengenai penyelesaian damai konflik Palestina-Israel serta implementasi Solusi Dua Ngara.

Mengutip dari UN News, Sabtu, 13 September 2025, Deklarasi New York ini merupakan hasil konferensi internasional yang digelar Juli lalu di Markas Besar PBB, diselenggarakan oleh Prancis dan Arab Saudi, yang akan dilanjutkan kembali akhir bulan ini.

Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara mencatat sebanyak 142 negara mendukung resolusi yang mengesahkan dokumen tersebut.

Israel menolak, bersama sembilan negara lainnya, yaitu Argentina, Hungaria, Mikronesia, Nauru, Palau, Papua Nugini, Paraguay, Tonga, dan Amerika Serikat. Sebanyak 12 negara memilih abstain.

Sebelum pemungutan suara, Duta Besar Prancis Jerome Bonnafont menegaskan bahwa Deklarasi New York “menyajikan satu peta jalan untuk mewujudkan Solusi Dua Negara.”

Peta jalan itu mencakup gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan seluruh sandera yang ditahan di sana, serta pembentukan negara Palestina yang berdaulat dan layak.

Dokumen itu juga menyerukan perlucutan senjata kelompok pejuang Palestina Hamas dan pengecualiannya dari pemerintahan Gaza, normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab, serta jaminan keamanan kolektif.

Menjelang pemungutan suara, Duta Besar Israel Danny Danon menolak keras deklarasi tersebut. Ia mengatakan bahwa “Deklarasi sepihak ini tidak akan dikenang sebagai langkah menuju perdamaian, melainkan hanya gestur kosong lain yang melemahkan kredibilitas Majelis ini.”

Menurutnya, “Hamas adalah pihak yang paling diuntungkan dari dukungan hari ini” dan akan menyebutnya sebagai “buah dari 7 Oktober.” Dubes Danon merujuk pada serangan lintas batas Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023.

Konferensi internasional tingkat tinggi pada Juli lalu digelar di tengah perang di Gaza serta kian suramnya prospek solusi dua negara.

Dalam sambutan pembukaan, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres menegaskan bahwa “pertanyaan sentral bagi perdamaian di Timur Tengah adalah implementasi Solusi Dua Negara, di mana dua negara merdeka, berdaulat, dan demokratis, yakni Israel dan Palestina, hidup berdampingan dalam damai dan aman.”

Baca juga:  Dewan Keamanan PBB Kecam Serangan Mematikan Israel di Qatar

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)