Ilustrasi. Medcom
Atalya Puspa • 4 May 2025 23:00
Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) memulai proses penyusunan Rencana Adaptasi Perubahan Iklim Nasional atau National Adaptation Plan (NAP). Langkah strategis ini diambil untuk memperkuat ketahanan nasional terhadap dampak perubahan iklim yang semakin nyata.
"Perubahan iklim bukan lagi sebuah kemungkinan, tetapi sudah menjadi kenyataan yang harus kita hadapi bersama. Negara kita menghadapi ancaman nyata dari bencana hidrometeorologis yang semakin sering terjadi, dan kita harus segera bertindak dengan perencanaan adaptasi yang matang," kata Deputi Pengendalian Perubahan Iklim dan Tata Kelola Nilai Ekonomi Karbon KLH/BPLH, Ary Sudijanto, dalam keterangan resmi, Minggu, 4 Mei 2025.
Ary menyampaikan di wilayah pesisir pantai utara Jawa, penggenangan permanen menjadi ancaman serius, terutama bagi kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan Pekalongan. Meskipun faktor utama adalah penurunan muka tanah, hal ini diperparah oleh kenaikan permukaan laut akibat pemanasan global.
Dampak perubahan iklim juga dirasakan di sektor pertanian, dengan perubahan pola musim yang menyebabkan penurunan hasil panen, serta di sektor kesehatan dengan peningkatan vektor penyakit terkait iklim seperti DBD, malaria, dan diare.
Data dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menunjukkan tren peningkatan yang signifikan terkait bencana hidrometeorologis, yang disebabkan perubahan pola cuaca dan iklim. Salah satu contoh nyata adalah badai tropis Seroja yang melanda Nusa Tenggara Timur dan Timor Leste pada 2021, merupakan salah satu dampak pemanasan global yang belum pernah terjadi sebelumnya di kawasan tersebut.
Dokumen roadmap Nationally Determined Contributions (NDC) Adaptasi memprediksi dampak perubahan iklim bisa menyebabkan kerugian antara 0,55 persen hingga 3,55 persen dari PDB nasional pada 2030.
"Oleh karena itu, penyusunan NAP sangat diperlukan untuk merumuskan langkah-langkah adaptasi yang terencana dan terintegrasi dalam pembangunan nasional," jelas dia.
Baca Juga:
Jalan Kabupaten Sumedang Ambles 50 Meter Usai Diguyur Hujan |
Baca Juga:
Bencana Hidrometeorologi Masih Mendominasi, BNPB Imbau Masyarakat Waspada |