M Sholahadhin Azhar • 11 January 2025 20:16
Jakarta: Ulama dinilai memiliki andil dalam menghadapi berbagai tantangan yang ada. Sehingga, mereka harus responsif dalam menyikapi dinamika yang ada.
Hal itu disampaikan Founder dan CEO The Strong Minor Project, Ratna Galih Indriani di sela hari pertama penyelenggaraan CONNE3CT 2025. Kegiatan yang berlangsung pada 11-12 Januari 2025 itu menghadirkan 4 ulama dunia dari berbagai disiplin ilmu, yaitu Mufti Ismail Menk (Zimbabwe), Syeikh Assim Al Hakeem (Arab Saudi), Ustadz Ali Hammuda (Inggris), dan Ustadz Abu Taymiyyah (United Kingdom).
“Tantangan era moderen semakin kompleks dan beragam, kita dituntut untuk responsif beradaptasi dalam dinamika perubahan yang begitu cepat," kata Ratna melalui keterangan tertulis, Sabtu, 11 Januari 2025.
CONN3CT 2025, kata dia, fokus pada pembahasan peningkatan wawasan keagamaan yang mendalam. Sehingga, relevan dengan tantangan global, penguasaan pemasaran digital, serta perluasan jaringan bisnis.
"Tema ini dipilih untuk menjawab kebutuhan umat di era modern,” ungkap dia.
Lebih lanjut Ratna mengatakan, kegiatan tersebut bakal memberikan keterampilan praktis. Hal itu dilakukan melalui sesi-sesi pembelajaran dan workshop untuk membantu peserta berkontribusi lebih aktif memperkuat komunitas mereka, menyebarkan nilai-nilai Islami, menginspirasi dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran Islam, sekaligus memotivasi mereka untuk menerapkan nilai-nilai Islami dalam menghadapi tantangan kehidupan modern.
Ratna menjelaskan CONN3CT sudah diselenggarakan selama tiga tahun terakhir. Ratna bersyukur mendapatkan sambutan yang besar dari masyarakat yang kini lebih kritis dan telah menyadari pentingnya kekuatan keterhubungan global.
“Sebagai platform yang memperkuat pesatuan umat muslim terutama yang tinggal di lingkungan minoritas, kami berharap CONN3CT ketiga ini bisa memberikan yang terbaik dan menjadi sarana keberkahan yang lebih luas bagi banyak orang,” sebut dia.
Sementara itu, Head of Media Relation CONN3CT 2025, Raden Dzaky Maulana Irfan mengatakan, pihaknya akan terus meng-upgrade penyelenggaraan CONN3CT. Sehingga selalu dinanti kehadirannya dan The Strong Minor Project menjadi gerakan sosial yang terus bertumbuh untuk memperkuat identitas dan keyakinan komunitas muslim di lingkungan minoritas di berbagai belahan dunia.
“Ke depannya, kami berharap CONN3CT bisa diselenggarakan di sejumlah kota di Indonesia untuk memberikan manfaat yang lebih luas kepada umat,” ungkap Dzaky Maulana.
Selain ajang berbagi (sharing) dan silaturahmi akbar, CONN3CT 2025 juga menjadi salah satu destinasi liburan keluarga muslim di akhir pekan. Bagi pengunjung keluarga bisa me-recharge pengetahuan parenthing dari sejumlah praktisi sekaligus mengajak anak-anak bermain di area taman main Kids Corner Asktarra selama event berlangsung.
Untuk mendorong kemajuan ekonomi umat dan jiwa entrepreneurship, CONN3CT menyediakan area pameran yang dipenuhi sebanyak 100 exhibitor dari berbagai kategori bisnis multiproduk dan kuliner. Acara pun bertambah semarak dan menjadi wahana destinasi liburan akhir pekan yang edukatif, para orang tua bisa menyimak tips parenthing dari narasumber sekaligus yang membawa serta anak-anak, bisa mengajak buah hati bermain di Kids Corner Asktarra yang disediakan selama event berlangsung.
CONN3CT 2025 mendapatkan dukungan dari Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia, Wardah, Kahf, Instaperfect, dan JnC.