Zelensky Minta Payung Pertahanan Udara Eropa saat Rusia Gempur Ukraina Selatan

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Foto: Anadolu

Zelensky Minta Payung Pertahanan Udara Eropa saat Rusia Gempur Ukraina Selatan

Muhammad Reyhansyah • 17 September 2025 18:05

Zaporizhzhia: Pasukan Rusia menggempur kota Zaporizhzhia di Ukraina selatan dengan roket pada Selasa dini hari, melukai 20 orang termasuk empat anak, menurut Presiden Volodymyr Zelensky. Ia menyerukan kepada para pemimpin Eropa untuk membangun payung pertahanan udara ambisius demi melindungi benua tersebut.

Serangan itu menghantam lebih dari 20 gedung apartemen dan memicu kebakaran, kata kepala wilayah Ivan Fedorov di televisi nasional. 

“Kami belum selesai memulihkan kerusakan akibat serangan pada 30 Agustus, dan kini musuh menambah pekerjaan baru bagi petugas kota,” ujarnya, seperti dikutip PBS News, Rabu, 17 September 2025.
 

Baca: Rusia Umumkan Jeda Perundingan, Zelensky Sebut Putin Incar Seluruh Wilayah Ukraina.


Zelensky juga melaporkan bahwa Rusia menyerang pusat logistik sipil di wilayah Kyiv, serta melancarkan serangan drone di kota timur laut Kharkiv. Sebuah video yang ia unggah di Telegram memperlihatkan serangan yang melukai empat orang dan mengenai Universitas Farmasi Nasional di pusat kota.

Dalam pesannya, Zelensky menekankan perlunya kerja sama regional. 

“Sekarang saatnya menerapkan perlindungan bersama langit Eropa kita dengan sistem pertahanan udara berlapis. Semua teknologi sudah tersedia,” katanya di Telegram.

“Kami membutuhkan investasi dan kemauan, tindakan nyata dan keputusan kuat dari semua mitra,” imbuh Zelensky.

Ia juga mengulangi seruan agar sanksi terhadap Rusia diperketat. 

“Satu-satunya alasan Rusia bisa melakukan semua ini adalah karena mereka tidak merasakan penderitaan. Sampai Rusia mengalami kerugian serius terutama ekonomi, mereka akan menghindari diplomasi sejati dan mengakhiri perang,” tulis Zelensky.

Respons Trump dan NATO

Meski perang telah berlangsung lebih dari tiga setengah tahun, upaya perdamaian yang dipimpin Amerika Serikat belum membuahkan hasil. Presiden AS Donald Trump memberi ultimatum dan tenggat kepada Vladimir Putin untuk menghentikan pertempuran, namun tanpa konsekuensi jelas.

Dalam keterangannya sebelum berangkat ke Inggris untuk kunjungan kenegaraan, Trump mengatakan bahwa “Zelensky harus membuat kesepakatan” untuk mengakhiri perang, meski tidak menjelaskan lebih lanjut. 

Ia juga menegaskan kembali bahwa Eropa harus berhenti membeli minyak dari Rusia. Menurutnya, perang akan berakhir jika semua negara NATO menghentikan pembelian minyak mentah Moskow dan memberlakukan tarif 50% hingga 100% atas pembelian minyak Rusia oleh Tiongkok.

Serangan drone Rusia yang baru-baru ini jatuh di wilayah Polandia juga mendorong NATO memperkuat pertahanan udara Eropa, di tengah meningkatnya ketegangan dengan Moskow.

Serangan balik Ukraina ke Rusia

Sementara itu, Ukraina meningkatkan serangan jarak jauh dengan drone ke wilayah Rusia, menargetkan fasilitas yang dianggap vital bagi operasi militer Moskow. Militer Ukraina pada Selasa menyatakan berhasil menyerang kilang minyak di wilayah Saratov, Rusia barat, pada malam hari. Ledakan dan kebakaran dilaporkan terjadi di fasilitas tersebut.

Serangan-serangan sebelumnya telah menghantam kilang, depot, dan terminal minyak. Rusia masih menjadi pengekspor minyak terbesar kedua di dunia, namun lonjakan permintaan musiman serta gempuran drone Ukraina telah memicu kelangkaan bensin dalam beberapa pekan terakhir.

Menurut Zelensky, dalam dua pekan terakhir saja Rusia telah meluncurkan lebih dari 3.500 drone, 2.500 bom luncur, dan hampir 200 rudal ke berbagai target di Ukraina. Bom luncur yang dijatuhkan dari pesawat di ketinggian menimbulkan kerusakan besar dan sulit ditangkal, sementara serangan drone massal terus menjadi tantangan utama bagi pertahanan Ukraina.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Fajar Nugraha)