Polri Tak Menemukan Tanda Penganiayaan Terhadap Dua Kerangka Manusia di Kwitang

Jakarta: Tim forensik Rumah Sakit (RS) Polri Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, telah mengidentifikasi dua kerangka manusia yang ditemukan di Gedung ACC, Kwitang, Jakarta Pusat. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan.

Karo Labdokkes Pusdokkes Polri Brigjen Sumy Hastry Purwanti mengatakan dari hasil pemeriksaan forensik terhadap dua kerangka manusia yang teridentifikasi sebagai Reno Syahputro Dewo, 24 dan Muhammad Farhan Hamid, 23, akibat luka bakar berat.

"Kerangka pertama itu memang ada beberapa tulang, tengkorak, tulang panjang dan tulang panggul. Memang di situ tidak ada kekerasan tumpul," kata Hastry di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat, 7 November 2025.

"Kami juga tidak bisa nanti menulis sebab kematian (dalam Visum et Repertum) secara jelas, karena hanya sisa-sisa organ dalam yang terbakar," jelas Hastry.

Tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati hanya memastikan bahwa secara medis kedua kerangka yang ditemukan pada gedung ACC Kwitang benar merupakan Reno dan Farhan.

Identitas keduanya dipastikan berdasarkan hasil pencocokan data medis berupa data gigi dan DNA dari keluarga, dan postmortem berupa DNA yang diambil dari bagian tulang korban.

Sebelumnya dua kerangka manusia ditemukan pekerja saat proses di dalam gedung ACC Kwitang, Kelurahan Kwitang, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat pada Kamis, 30 September 2025.

Dua kerangka tersebut ditemukan pekerja yang hendak melakukan renovasi gedung, pasalnya gedung ACC Kwitang terbakar saat aksi unjuk rasa berujung ricuh beberapa Waktu lalu.