Ilustrasi. MI/Panca Syurkani
Despian Nurhidayat • 13 April 2025 14:26
Jakarta: Pengamat pendidikan Ina Liem menyoroti rencana penerapan kembali penjurusan di jejang SMA. Ia menilai wacana ini justru akan menjadi sebuah kemunduran bagi pendidikan di Indonesia.
"Jelas sebuah kemunduran. Saya tidak menemukan alasan logis di balik kebijakan ini," kata Ina kepada Media Indonesia, Minggu, 13 April 2025.
Menurut dia, Kurikulum Merdeka yang sebelumnya diterapkan terlah menghapus sekat-sekat penjurusan. Siswa tetap boleh memilih empat mata pelajaran sesuai peminatannya.
"Siswa boleh IPA semua, 4 mata pelajaran IPS semua, atau kombinasi 2 IPA ditambah 2 IPS, dan seterusnya," ungkap CEO Jurusanku ini.
Ia menilai kebijakan ini hanya akan semakin memperkuat adanya sentimen dari pimpinan di sektor pendidikan saat ini dengan kebijakan pimpinan sebelumnya. Anggapan ganti menteri ganti kurikulum sulit disetop.
"Oleh sebab itu sudah sulit ditangkis anggapan bahwa menteri yang sekarang masih ada kecenderungan sakit hati dengan menteri sebelumnya, sehingga kebijakan yang dibuat atas dasar yang penting membatalkan apa pun yang dilakukan Mas Nadiem (Mendikbudristek sebelumnya)," ujar dia.
Baca juga: Penjurusan di SMA Bakal Diterapkan Lagi, Pengamat: Perbaiki Kekurangan Kurikulum Merdeka |