Penjurusan di SMA Bakal Diterapkan Lagi, Pengamat: Perbaiki Kekurangan Kurikulum Merdeka

Ilustrasi. Metrotvnews.com.

Penjurusan di SMA Bakal Diterapkan Lagi, Pengamat: Perbaiki Kekurangan Kurikulum Merdeka

Despian Nurhidayat • 13 April 2025 14:09

Jakarta: Direktur Eksekutif Yayasan Cendekia Muda Madani Budy Sugandi mengatakan wacana mengembalikan penjurusan di jenjang SMA merupakan hal yang baik. Pasalnya, ia menilai selama ini siswa kebingungan memilih mata pelajaran yang sesuai bakat, minat, dan potensi mereka.

"Ini karena minimnya asesmen bakat, minat, potensi dan karier yang komprehensif yang disediakan sekolah baik melalui bimbingan karier maupun pola lain," ungkap Budy dalam keterangannya, Minggu, 13 April 2025.

Menurut Budy, sekolah sampai saat ini kesulitan menyediakan sumber daya guru untuk memenuhi semua kombinasi mata pelajaran. Ini akibat keterbatasan jumlah guru dan jadwal, sertaa ketersediaan sarana dan prasaran penunjang mata pelajaran.

Selain itu, tingkat kedalaman pemahaman siswa terhadap materi dinilai masih rendah. Siswa harus mengambil mata pelajaran dari berbagai bidang tanpa integrasi yang jelas dalam satu rumpun jurusan. 

"Ketimpangan antar sekolah terjadi, karena sekolah unggulan atau maju lebih mampu menyelenggarakan sistem ini (Kurikulum Merdeka), sedangkan sekolah di daerah yang kurang makin tertinggal," ujar Budy.
 

Baca juga: Kemendikdasmen Tegaskan Komitmen Indonesia dalam Program Prioritas SEAMEO 2021–2030

Kurikulum Merdeka selama ini juga dinilai telah membuat kesulitan mengarahkan siswa saat melanjutkan ke jurusan di perguruan tinggi. Sebab, ada ketidaksesuaian mata pelajaran yang diambil dan jurusan yang akan ditempuh di perguruan tinggi, baik melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), maupun jalur lainnya.

"Dengan peminatan mata pelajaran di Kurikulum Merdeka, maka tiap sekolah berbeda-beda mata pelajaran yang ditawarkan, sehingga menyulitkan mutasi siswa ke sekolah lain, karena pilihan mata pelajarannya berbeda," jelasnya. 

Pemilihan minat mata pelajaran pendukung pada SNBP di Kurikulum Merdeka juga telah menimbulkan masalah baru. Ada siswa yang nilainya bagus-bagus, tetapi saat ikut SNBP tidak punya mata pelajaran pendukung.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)