Sekjen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Suharti. MI/Despian
Despian Nurhidayat • 12 April 2025 19:32
Jakarta: Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan akan tetap memberikan komitmen untuk menyelaraskan agenda nasional dengan program prioritas SEAMEO 2021-2030. Di antaranya melalui 13 tahun wajib belajar dimulai dari satu tahun prasekolah hingga pendidikan menengah, peningkatan kualitas, kesejahteraan guru, penguatan kurikulum, mempromosikan pembelajaran literasi dan bahasa, serta dukungan infrastruktur.
Hal ini disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikdasmen, Suharti, saat menghadiri rangkaian kunjungan Presiden SEAMEC di Gedung Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia (FK UI). Dia menambahkan Indonesia telah meluncurkan program Makan Bersama Gratis (MBG) yang mencakup siswa hingga ibu hamil sebagai bentuk sinergi lintas sektor.
“Kami berharap program-program yang disampaikan hari ini dapat memberikan gambaran jelas mengenai kemajuan bersama dan ambisi masa depan,” ungkap Suharti dilansir dari keterangan resmi, Sabtu, 12 April 2025.
SEAMEO Council President sekaligus Menteri Pendidikan Filipina, Juan Edgardo Angara, menyampaikan di tengah tantangan global seperti krisis iklim, disrupsi teknologi, dan ketimpangan sosial, pendidikan berperan sebagai garis pertahanan terdepan dan strategi paling efektif untuk membangun masa depan kawasan.
Menariknya, kata dia, Indonesia telah menunjukkan kepemimpinan dan kontribusi nyata melalui program-program yang mencakup gizi, keanekaragaman hayati, dan peningkatan kualitas pengajaran. Hal ini memerlukan sistem yang selaras secara kebijakan, penguatan transformasi digital yang inklusif, dan penanaman nilai-nilai ketahanan dalam kurikulum pendidikan.
“Oleh karena itu, kita harus menjaga kesinambungan pertukaran pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada data dan dialog, tetapi juga pada tujuan bersama dan tindakan kolektif,” ucap Juan.
Dia mengatakan semua pihak juga harus memastikan perangkat masa depan sampai ke tangan setiap siswa. "Kita harus, seperti yang disebutkan sebelumnya, menjadikan ketahanan sebagai prioritas utama. Ketahanan harus dijalin ke dalam cara kita mengajar, seperti apa yang kita ajarkan dan mengapa kita mengajar,” jelas dia.
Baca Juga:
AI Diyakini Dukung Ekosistem Pendidikan Indonesia Makin Berkualitas |