Akui Banyak Kekurangan, Wakalemdiklat Polri Pastikan Terus Berbenah

Wakalemdiklat Polri, Irjen Achmad Kartiko. Dok. Istimewa

Akui Banyak Kekurangan, Wakalemdiklat Polri Pastikan Terus Berbenah

Siti Yona Hukmana • 20 November 2025 19:22

Jakarta: Wakalemdiklat Polri, Irjen Achmad Kartiko, mengakui Korps Bhayangkara banyak kekurangan. Dia memastikan akan terus berbenah dengan mendengar masukan dan aspirasi masyarakat.

Upaya ini dilakukan untuk terus menjaga kepercayaan publik terhadap institusi Polri. Hal ini disampaikan Kartiko saat membacakan sambutan Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo dalam Dialog Literasi Kebangsaan STIK (Dilibas) di STIK-PTIK Jakarta Selatan.

"Upaya transformasi yang dilakukan oleh Polri telah berlangsung sejak era Reformasi hingga hari ini, dalam berbagai bentuk pembenahan dan perubahan yang dilaksanakan secara berkelanjutan. Namun demikian, kami mengakui bahwa Polri masih memiliki banyak kekurangan dan tidak luput dari kesalahan selama menjalankan tugas," kata Kartiko, dikutip Kamis, 20 November 2025.

Jenderal polisi bintang dua ini menyebut pada dunia modern saat ini, Korps Bhayangkari turut menghadapi perubahan yang cepat dan penuh ketidakpastian. Seperti, peristiwa kerusuhan akhir Agustus lalu menjadi salah satu momen Polri untuk melakukan refleksi.

"Belajar dari rentetan peristiwa tersebut, kami sadar bahwa Polri harus peka terhadap perubahan sosial yang terjadi, lebih terbuka terhadap kritik, dan responsif terhadap aspirasi publik yang merupakan elemen penting dalam menjaga stabilitas kamtibmas," tutur Kartiko.

Kartiko menyebut Polri mencanangkan akselerasi transformasi untuk menjawab tuntutan kasus tersebut. Program ini dirumuskan secara terukur, berbasis data, serta berorientasi pada permasalahan riil di lapangan.

"Dari berbagai program yang dijalankan, ada dua fokus utama yang menjadi prioritas saat ini, yaitu merubah wajah pelayanan publik Polri melalui optimalisasi Pamapta (Patroli, Pengamanan, dan Pelayanan Masyarakat Terpadu), SPKT dan hotline 110. Serta peningkatan kehadiran polisi di tengah-tengah masyarakat melalui patroli dialogis dan optimalisasi community policing," jelas dia.
 

Baca Juga: 

Komisi Reformasi Polri Buka Hotline Email-Whatsapp untuk Tampung Aspirasi


Eks Kapolda Aceh ini mengatakan peristiwa kerusuhan akhir Agustus 2025 mengakibatkan penurunan legitimasi publik terhadap Korps Bhayangkara. Berdasarkan hasil survei Litbang Kompas pada September 2025, menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap Polri berada pada angka 42,1 persen, sedangkan citra positif Polri tercatat sebesar 44,5 persen.

Polri langsung melakukan evaluasi dan terus berbenah pascakerusuhan. Hasilnya, survei terbaru mencatat kenaikan tingkat kepuasan publik terhadap Polri menjadi 65 persen. Sedangkan, citra positif terhadap Polri meningkat hingga 64,4 persen

"Kenaikan ini memberikan pesan bahwa perubahan yang dilakukan bukan hanya sebuah konsep, tetapi dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ucap Kartiko.

Dia menerangkan Polri terus melakukan pemetaan masalah secara berkala. Sebab, kepercayaan publik terhadap institusi adalah modal utama dalam melaksanakan tugas. Kartiko menekankan kepercayaan publik tidak cukup dibangun dengan narasi, tetapi harus dengan tindakan nyata yang berdampak langsung pada kehidupan masyarakat.

"Setiap program harus bisa diukur, diuji, dan dirasakan manfaatnya. Melalui pemetaan masalah yang dilakukan Polri secara berkelanjutan, Polri terus berupaya untuk konsisten dalam berbenah dan memperbaiki institusi," ujar Kartiko.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)