Ilustrasi. Foto: Metrotvnews.com.
Husen Miftahudin • 30 May 2025 11:07
Jakarta: Indonesia tengah bersiap melakukan transformasi terhadap ekosistem penerbangan yang rendah emisi dan ramah lingkungan. Salah satu pesawat yang kini digandrungi perusahaan maskapai penerbangan dunia adalah Boeing 737 MAX.
Pesawat Boeing 737 MAX kini semakin banyak digunakan oleh maskapai di seluruh dunia, termasuk di Asia, karena punya keunggulan seperti lebih irit bahan bakar, emisi yang lebih rendah, dan jangkauan terbang yang lebih jauh.
Hal ini sejalan dengan kebutuhan jangka panjang banyak maskapai, baik maskapai full service maupun low-cost carrier, untuk mengoperasikan pesawat yang efisien dan ramah lingkungan. Karena itu, kebutuhan terhadap layanan Maintenance, Repair & Overhaul (MRO) tersertifikasi untuk mendukung armada 737 MAX juga terus meningkat.
Salah satunya diraih FL Technics Indonesia, penyedia layanan MRO pesawat. Anak perusahaan dari grup penerbangan global Avia Solutions Group tersebut secara resmi telah mendapatkan sertifikasi dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), untuk melakukan perawatan pesawat Boeing 737 MAX.
Sertifikasi ini diberikan berdasarkan regulasi DGCA Part-145, yang mengizinkan FL Technics Indonesia untuk melakukan perawatan line maintenance dan base maintenance untuk pesawat 737-8 dan 737-9 yang menggunakan mesin CFM LEAP-1B.
Sertifikasi ini berlaku di dua fasilitas utama FL Technics Indonesia yang berlokasi di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta (CGK) dan Bandara Ngurah Rai Bali (DPS), memperkuat kapasitas perusahaan dalam mendukung operasional pesawat generasi terbaru di kawasan ini.
"Sertifikasi ini jadi langkah besar dalam pengembangan kemampuan teknis kami. Dengan diakuinya kapabilitas kami untuk melakukan perawatan terhadap Boeing 737 MAX, hal ini menunjukkan tim engineering kami siap menangani pesawat dengan teknologi terbaru, mulai dari sistem airframe, avionik, sampai powerplant," ucap Chairman FL Technics Indonesia Martynas Grigas dikutip dari keterangan tertulis, Jumat, 30 Mei 2025.
"Pencapaian ini juga menjadi bukti kalau kami siap mendukung operator yang sedang beralih ke armada yang lebih hemat bahan bakar, dan makin memperkuat posisi kami sebagai partner MRO yang bisa diandalkan di Asia Tenggara," jelas Martynas menambahkan.
Baca juga: Dukung Fasilitas Penerbangan, Proyek Overlay Runway Bandara Soetta Hampir Rampung |