Presiden AS Donald Trump Bertemu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky pada tahun 2024. (X/@ZelenskyyUa)
Riza Aslam Khaeron • 16 July 2025 11:18
Washington DC: Presiden Amerika Serikat Donald Trump dilaporkan pernah bertanya kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky apakah Kyiv dapat menghantam Moskow dan St. Petersburg jika AS menyediakan senjata jarak jauh. Pertanyaan itu muncul dalam percakapan pada 4 Juli 2025, sebagaimana dilaporkan Financial Times pada Rabu, 16 Juli 2025.
"Volodymyr, bisakah kamu menghantam Moskow? Bisakah kamu menghantam St Petersburg juga?" tanya Trump, seperti dikutip Financial Times dari dua sumber yang mengetahui isi percakapan tersebut.
"Tentu. Kami bisa jika Anda memberi kami senjatanya," jawab Zelensky.
Namun tak lama setelah laporan ini beredar, Trump menepis tudingan bahwa ia mendorong serangan lanjutan ke Rusia. Gedung Putih mengkonfirmasi laporan tersebut namun berandil bahwa pertanyaannya hanya bersifat hipotetis.
"Dia hanya bertanya, bukan mendorong pembunuhan lebih lanjut," kata Juru Bicara Gedung Putih Karoline Leavitt, dikutip oleh BBC.
Leavitt menambahkan bahwa Trump tengah "bekerja tanpa lelah untuk menghentikan pertumpahan darah dan mengakhiri perang ini."
Trump juga menegaskan bahwa AS tidak akan mengirimkan rudal jarak jauh ke Ukraina dan menyarankan agar Kyiv tidak menyerang Moskow. Ia mengklaim bahwa fokus pemerintahannya adalah pada deeskalasi konflik, bukan memperluasnya.
Pernyataan Trump ini menuai perhatian luas karena hanya berselang sehari setelah ia menyampaikan ultimatum kepada Rusia: jika dalam 50 hari tak ada kesepakatan damai, maka sanksi tarif 100% terhadap mitra dagang Rusia akan diberlakukan.
Bersamaan dengan itu, ia juga mengumumkan paket bantuan senjata baru untuk Ukraina, termasuk sistem pertahanan udara Patriot.
"Kami akan memproduksi senjatanya, dan sekutu NATO akan membayarnya," kata Trump dalam konferensi pers di Gedung Putih.
Baca Juga: Jepang Sambut Positif Upaya AS Damaikan Rusia-Ukraina |