Gara-gara Ini Harga Emas Dunia Naik Melewati USD3.350

Ilustrasi. Foto: Unplash

Gara-gara Ini Harga Emas Dunia Naik Melewati USD3.350

Eko Nordiansyah • 19 July 2025 08:45

Chicago: Harga Emas naik selama sesi Amerika Utara pada Jumat, 18 Juli 2025 seiring dengan melemahnya Dolar AS, dengan para pedagang merealisasikan keuntungan menjelang akhir pekan. Selain itu, komentar dari seorang Gubernur Fed yang lebih dovish dari yang diharapkan, mendukung penurunan suku bunga di bulan Juli. 

Dikutip dari FXStreet, Sabtu, 19 Juli 2025, XAU/USD diperdagangkan di USD3.353, naik 0,43 persen. Pada saat yang sama indeks Dolar AS merosot ke 98,48, meningkatkan daya tarik Bullion berdenominasi dolar.

Suasana pasar optimis setelah Universitas Michigan (UoM) mengungkapkan bahwa masyarakat Amerika menjadi optimis terhadap perekonomian dan mengharapkan inflasi sedikit menurun. 
 

Baca juga: 

Harga Minyak Terkerek Lagi usai Uni Eropa Setujui Sanksi Rusia



(Ilustrasi emas. Foto: Dok Bappebti)

Komentar dovish Waller, dolar AS lemah

Baru-baru ini, Gubernur Fed Christopher Waller menyarankan bahwa bank sentral harus menurunkan suku bunga pada pertemuan kebijakan moneter mendatang, yang memicu penurunan imbal hasil Treasury AS, menjadi angin segar bagi pasar Emas.

Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Dolar terhadap sekeranjang enam mata uang, merosot 0,13 persen. Dolar AS yang lebih lemah menguntungkan logam mulia yang dinyatakan dalam mata uang tersebut, membuat harga Emas lebih murah bagi pembeli asing.

Setelah komentar Waller, para pedagang memperkirakan 45 basis poin (bp) pelonggaran menjelang akhir tahun, naik dari 42 bp sehari yang lalu, menurut kontrak berjangka suku bunga dana Fed Desember 2025.

Bullion gagal mencapai level tertinggi mingguan yang dicapai pada hari Rabu, setelah rumor bahwa Presiden AS Donald Trump mempertimbangkan untuk mencopot Ketua Fed Jerome Powell. Kemudian, ia membantah komentar tersebut, meskipun ia terus memberikan tekanan pada bank sentral.

Minggu depan, agenda ekonomi AS akan menampilkan data perumahan, S&P Global Flash PMI, klaim pengangguran, dan Pesanan Barang Tahan Lama.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)