Meski Tergelincir, Harga Minyak Dunia Masih Mahal

Ilustrasi harga minyak dunia. Foto: Freepik.

Meski Tergelincir, Harga Minyak Dunia Masih Mahal

Husen Miftahudin • 13 June 2025 08:48

Houston: Harga minyak dunia mengalami penurunan pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB). Emas hitam itu melemah setelah sempat menguat tetapi bertahan di sekitar titik tertingginya dalam dua bulan, karena investor mencermati meningkatnya ketegangan di Timur Tengah dan potensi gangguan pada pasokan.
 
Mengutip Yahoo Finance, Jumat, 13 Juni 2025, minyak mentah Brent berjangka turun 0,9 persen menjadi USD68,31 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 0,9 persen pada USD67,56 per barel.
 
Adapun, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan sejumlah personel AS dipindahkan dari Timur Tengah karena tempat itu disebut bisa menjadi tempat yang berbahaya.
 
Hal ini menyusul laporan sebelumnya pada hari itu yakni AS sedang mempersiapkan evakuasi sebagian kedutaannya di Baghdad, Irak. CBS News melaporkan pejabat AS telah diberi tahu dimana Israel siap untuk melancarkan operasi ke Iran dan AS mengantisipasi Iran dapat membalas dendam terhadap sejumlah lokasi Amerika di Irak.
 

Baca juga: Ketegangan di Timur Tengah Bikin Harga Minyak Melonjak 4%


(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
 

Harga minyak masih mahal

 
Dalam jumpa pers pada Rabu, Menteri Pertahanan Iran Aziz Nasirzadeh mengatakan beberapa pejabat di pihak lain mengancam akan terjadi konflik jika negosiasi tidak membuahkan hasil.
 
"Jika konflik dipaksakan kepada kami, semua pangkalan AS berada dalam jangkauan kami dan kami akan dengan berani menargetkannya di negara tuan rumah," tutur dia.
 
Matt Britzman, analis ekuitas senior di Hargreaves Lansdown mengatakan harga minyak tetap mendekati level tertinggi dalam dua bulan didorong oleh meningkatnya ketegangan AS-Iran dan kekhawatiran akan gangguan pasokan.
 
Pada saat yang sama, optimisme tentang permintaan energi meningkat setelah AS dan Tiongkok mencapai kerangka kerja perdagangan, dan persediaan minyak mentah AS turun lebih dari yang diharapkan, menandakan konsumsi yang kuat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)