Menteri P2MI Klarifikasi soal WNI Harus Kerja di Luar Negeri

Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding di Terminal Kargo Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Menteri P2MI Klarifikasi soal WNI Harus Kerja di Luar Negeri

Hendrik Simorangkir • 29 June 2025 20:26

Tangerang: Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Abdul Kadir Karding, meluruskan ungkapannya terkait warga negara Indonesia (WNI) untuk mencari kerja di luar negeri yang menjadi polemik di masyarakat. Ia tidak memaksa, namun peluang bekerja di luar negeri merupakan alternatif di tengah kebutuhan lowongan kerja di Indonesia.

"Saya tekankan sekali lagi, dialog saya saat seminar dengan mahasiswa Undip, tidak ada pernyataan mengusir atau memaksa masyarakat bekerja di luar negeri. Saya mengatakan ada peluang sekitar 1,6 juta job order di luar negeri, dan ini kesempatan bagi mahasiswa dan masyarakat untuk mengisi lowongan ini," ujar Karding di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu, 29 Juni 2025.

Menurut Karding, jika bekerja di luar negeri itu selain memperoleh gaji yang besar, juga ada investasi sumber daya manusia seperti transfer knowledge. Lagi pula, katanya, jika mendorong kerja di luar negeri merupakan tugas pokok dan fungsi dirinya sebagai Menteri P2MI.

"Selain itu juga ada pengalaman yang bertambah, ada transfer skill, ada jaringan yang bisa dibangun di era global seperti ini. Saya ngomong silakan Anda bekerja ke luar negeri, itu sesuai tupoksi saya yang selain bertugas melindungi pekerja migran Indonesia, juga menempatkan pekerja migran yang berkualitas ke luar negeri," jelasnya.

Karding menegaskan, lowongan pekerjaan di dalam negeri bukan berarti tidak ada, malah banyak yang tersedia. Bahkan, jika berdasarkan informasi dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia, Luhut Binsar Panjaitan, terdapat 67 ribu lowongan pekerjaan sampai akhir tahun. 

"Kewenangan saya bicara dalam konteks mengurangi pengangguran, mengurangi kemiskinan, memperbaiki ekonomi nasional, ekonomi daerah dengan menempatkan pekerja-pekerja migran di luar negeri. Tapi baiknya kalau ada pilihan-pilihan bekerja selain di dalam negeri juga di luar negeri. Itu yang saya sampaikan, tidak ada lebih dari itu," ungkapnya.

Karding mencontohkan, bekerja di luar negeri selain mendapatkan skill lebih, juga memperoleh gaji yang besar seperti di Jepang. Ia mencontohkan di Jepang bekerja dengan pendidikan terendah di sama, misalnya jadi nurse, caregiver itu mendapat gaji terendah Rp25 juta. 

"Artinya kalau Rp25 juta dibanding Jakarta, kita harus bekerja 5 bulan di Jakarta baru bisa dapat sama di sana. Kan gitu logika singkatnya. Saya sebagai Menteri kan harus ngomong begitu sama anak-anak ini untuk motivasi kan. Tapi saya tidak pernah ngomong, semua harus bekerja di luar negeri karena dalam negeri tidak ada pekerjaan, bukan itu," jelasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)