Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani/Metro TV/Duta
M Sholahadhin Azhar • 16 October 2025 15:38
Jakarta: Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani menyampaikan poin-poin penting, terkait kontribusi pertumbuhan ekonomi. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi delapan persen.
Pertumbuhan itu dikejar melalui berbagai cara. Salah satunya, target investasi untuk membangun Indonesia.
1.Target Investasi Rp13.032 triliun:
Pemerintah menargetkan investasi belasan triliun rupiah pada 2024-2029. Target dikejar melalui pembentukan iklim investasi yang lebih baik.
Rosan menyebut Salah satunya mempercepat perizinan investasi, yang kini diatur dalam PP Nomor 28 Tahun 2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
"Semua perizinan yang menyangkut 18 kementerian/lembaga itu sekarang di Kementerian Investasi berdasarkan PP yang baru dikeluarkan, PP 28/2025," kata dia dalam forum bertajuk
1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism on 8% Economic Growth di JS Luwansa Hotel & Convention Center, Jakarta, Kamis, 16 Oktober 2025.
Menurut Rosan, total investasi yang masuk Indonesia pada 2024 yakni mencapai Rp1.700 triliun. Sebanyak 30 persen dari jumlah itu, masuk ke sektor hilirisasi.
Rosan yakni ke depan investasi-investasi bakal berdatangan ke Indonesia, dan menopang target pertumbuhan ekonomi 8 persen.
2. Hilirisasi sebagai Penopan Perekonomian:
Hilirisasi disebut Rosan menjadi salah satu senjata utama untuk pertumbuhan ekonomi. Rosan mengatakan hilirisasi tak hanya di sektro mineral, namun hingga perkebunan dan kelautan.
"Jadi hilirisasi secara menyeluruh. Hilirisasi apa sih sejujurnya gitu kan? Kalau saya bilangnya nilai tambah, value added, itu yang kita ingin capture semua itu ada di Indonesia," ujarnya.
Rosan mengungkapkan, nilai tambah akan membuat investasi yang masuk memberikan dampak lebih besar kepada perekonomian. Misalnya membuka lapangan kerja, atau meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani/Metro TV/Duta
"Dengan adanya
value added atau
manufacturing di Indonesia, kembali lagi ini akan meningkatkan,
strengthen our human capital, our SDM kita yang dimana ujungnya adalah kembali lagi penciptaan lakukan pekerjaan yang berkualitas," kata dia.
3. Nikel Jadi Ujung Tombak:
Rosan menyebut hilirisasi menyasar komoditas nikel. Karena, Indonesia memiliki 42 persen cadangan dunia. Jika sebelumnya ekspor nikel hanya USD3 miliar, namun berkat hilirisasi yang dilakukan ekspor nikel mengalami lonjakan mencapai USD34 miliar.
"Sejak 2016 kita melarang ekspor nikel, kalau saya bilangnya
export control. Pada waktu dulu ekspornya hanya USD3 miliar, sekarang setelah kita melakukan hilirisasi, alhamdulillah di 2024 mencapai USD34 miliar," kata Rosan.
Tak hanya itu, menurut Rosan, Indonesia mengembangkan ekosistem hasil dari hilirisasi nikel. Rosan mengatakan, investasi hilirisasi nikel masuk di sektor stainless steel dan baterai kendaraan listrik (
EV battery).
"Dari miningnya sampai kepada sel baterainya,
battery pack dan juga sampai
recycle battery, itu kita sudah ada," ujarnya.
4. Danantara Sang Penggaet Investor:
Rosan menegaskan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) menjadi game changer, dalam pertumbuhan ekonomi. Sebab, Danantara dapat meningkatkan kepercayaan investor menanam modal di Indonesia.
"Danantara bisa berinvestasi bersama-sama dengan mereka. Kita tidak harus mayoritas, kita bisa prioritas, tapi kita sama-sama investasi.
It gives a confidence bahwa kalau dari negara saja ikut berani, berarti mereka akan memastikan bahwa program ini, proyek ini akan berjalan dengan baik," ujar Rosan.
Menurut Rosan kepercayaan investor ini menjadi penting untuk menarik investor baik dalam maupun luar negeri. Jika sebelumnya investor masih ragu dalam membiayai proyek, namun adanya Danantara membuat mereka berani dan tentunya akan menghasilkan
return yang baik juga.