Presiden Jokowi menjajal Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB). (AFP PHOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Bandung: Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) direncanakan melayani 68 perjalanan setiap harinya ketika nanti beroperasi melayani penumpang pada Oktober mendatang. Kereta yang memiliki kecepatan maksimal 350 km/jam ini akan berhenti di empat stasiun.
"Perjalanan kereta api cepat itu totalnya hingga 68 perjalan per hari. Ketika jam sibuk headway sekitar 30 menit saja," terang Corporate Communication PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Emir Monti di Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Kamis, 14 September 2023.
Dari hasil uji coba yang dilakukan Presiden Joko Widodo beserta rombongan, ia menjelaskan, waktu tempuh dari Stasiun Halim ke Bandung sekitar 50 menit dengan kecepatan 350 km/jam. Dengan adanya kereta cepat ini maka perjalanan dari Jakarta menuju Bandung maupun sebaliknya bisa lebih cepat.
"Dari Stasiun Halim ke Padalarang 30 menit, dari Padalarang ke Stasiun Bandung menggunakan KA feeder 20 menit. Jadi perjalanan Pak Jokowi dari Halim ke Bandung hanya 50 menit saja," ungkap Emir.
Nantinya, lanjut dia, penumpang kereta cepat dari Jakarta bisa memilih turun di Stasiun Hub Padalarang atau Stasiun Tegalluar, Kabupaten Bandung. Di kedua stasiun itu sudah disiapkan sarana transportasi penunjang seperti kereta api feeder dan bus.
"Stasiun Padalarang itu lebih tepatnya koneksinya dengan KA feeder dan
lebih cocok dengan masyarakat di Bandung Barat dan Utara. Sementara Bandung Timur dan Selatan lebih tepatnya turun di Tegalluar," kata Emir.
Menurut Emir, saat ini progres pembangunan Stasiun Padalarang telah mencapai 91 persen lebih. Uji coba kereta cepat bagi masyarakat umum rencananya dilakukan awal bulan depan. Untuk itu, pihaknya berharap Stasiun Hub Padalarang yang saat ini dalam tahapan finishing bisa rampung secepatnya.
"September ini pembangunan Stasiun Padalarang tinggal bagian detail seperti atap dan dinding yang kecil-kecil. Harapannya lebih cepat, Oktober sudah bisa diuji coba," tutur Emir.
Selain sarana, pihaknya juga sudah merekrut Sumber Daya Manusia (SDM) untuk memberikan pelayanan pada penumpang saat kereta cepat mulai dioperasikan.
"Petugas pelayanan sudah siap. Mereka sudah ikut training sehingga saat uji coba dan komersil semuanya sudah bisa berjalan," tambah Emir.
