NEWSTICKER

Indonesia Berpotensi Jadi Hub Hidrogen Global

Gedung Kementerian ESDM. Foto: Dokumen Kementerian ESDM

Indonesia Berpotensi Jadi Hub Hidrogen Global

Annisa Ayu Artanti • 28 August 2023 15:39

Jakarta: Indonesia memiliki potensi besar menjadi hub hidrogen global. Pasalnya, potensi sumber daya energi terbarukan Indonesia melimpah dan posisi Indonesia sebagai negara kepulauan yang berada pada jalur perdagangan internasional.

Pemerintah pun mendukung pengembangan hidrogen hijau dengan menyaksikan penandatanganan nota  kesepahaman terkait investasi produksi hidrogen di Indonesia antara perusahaan BUMN PT PLN (Persero dan PT Pupuk Iskandar Muda dengan Augustus Global Investment (AGI).

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana, usai menyaksikan Penandatanganan MoU tersebut mengatakan pemerintah telah mempertimbangkan kontribusi hidrogen dalam transisi energi di Indonesia.

"Hidrogen hijau akan memainkan peran penting dalam dekarbonisasi sektor transportasi yang akan dimulai pada 2031, dan sektor industri dimulai pada 2041," ujar Dadan, dilansir laman Kementerian ESDM, Senin, 28 Agustus 2023.

Baca juga: Bisnis Sektor Energi Terbuka Lebar di Asia Tenggara 

Manfaat hidrogen

Menurut Dadan, hidrogen telah dimanfaatkan di Indonesia dalam sektor industri, terutama sebagai bahan baku pupuk. Konsumsi hidrogen di Indonesia saat ini berkisar 1,75 juta ton per tahun, dengan pemanfaatan didominasi untuk urea (88 persen), amonia (empat persen), dan kilang minyak (dua persen).

"Sebagai kelanjutan dari dokumen strategi hidrogen nasional, saat ini kami juga sedang menyusun dokumen peta jalan nasional hidrogen dan amonia yang berisi rencana penerapan hidrogen di Indonesia hingga 2060, yang mencakup regulasi, standar, infrastruktur, teknologi, supply-demand, dan lain-lain," jelas Dadan.

Dadan berharap kolaborasi ini dapat memperkuat dan meningkatkan upaya pencapaian ketahanan energi dan mempercepat transisi energi.

"Terakhir, saya sangat mengapresiasi kerja sama intensif yang dilakukan AGI dengan Mitranya. Saya yakin semua kerja sama yang kita saksikan saat ini, akan memperkuat dan meningkatkan upaya kita dalam mencapai ketahanan energi berkelanjutan serta mendorong upaya kita untuk mempercepat transisi energi," tutur Dadan.

AGI berencana untuk membangun Production Plant Green Hydrogen berkapasitas produksi 35 ribu ton per tahun di Indonesia dan membutuhkan lahan 50 ha.

Biaya investasi pembangunan infrastruktur produksi green hydrogen diperkirakan sebesar USD400 juta hingga USD700 juta, tergantung dari bentuk akhir green hydrogen yang akan ditransportasikan (compressed hydrogen, liquid hydrogen, ammonia, atau bentuk lain).

"Kami sangat antusias dapat berinvestasi di Indonesia dan mendukung transisi Indonesia menuju masa depan energi bersih," ujar CEO AGI Fadi Krikor.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Annisa Ayu)