Ilustrasi Medcom.id
Medcom • 29 September 2023 15:39
Jakarta: Dua warga Menteng, Jakarta Pusat, yakni Abdul Rahman dan Deka Widi Laksono jadi korban penganiayaan di belakang SMP 8 Menteng, Jalan Anyer Ujung. Keduanya mengalami luka bacok di beberapa bagian tubuh.
Salah satu warga, Fiki Wijaya, 30, mengatakan dirinya tidak mengetahui pasti awal keributan tersebut. Saat itu, dia tengah berada di rumah, kemudian kawannya, Deka mengabarkan dirinya dibacok.
"Tahu ada kabar itu, saya dan teman lainnya mendatangi lokasi. Terus pas ketemu kita langsung diserang, mereka pada bawa senjata tajam (sajam) seperti cerurit," ucap dia di Jakarta, Jumat, 29 September 2023.
Fiki mengatakan sempat kabur saat bertemu kawanan remaja. Dia mengaku nyaris dibacok oleh remaja tersebut.
"Saya terbebas dari bacokan karena abang saya datang dan langsung mendorong pelaku yang bawa sajam. Infonya sudah ada yang ditangkap dan sekarang berada di Polsek Metro Menteng," ungkap Fiki.
Sementara itu, abang dari Fiki, Abdul Rahman, mengatakan dirinya mendapat sejumlah luka bacok dan hantaman benda tumpul. Saat itu dia melihat adiknya nyaris dibacok. Abdul segera mendorong remaja yang hendak melukai adiknya itu.
"Pas saya dorong, adik saya berhasil kabur. Saat saya hendak kabur, saya kepeleset dan terjatuh. Saat terjatuh saya di hantem stik golf hingga empat gigi saya rontok," papar dia.
Abdul mengatakan dirinya mengalami luka pada bagian kepala akibat dibacok dan mendapat 10 jahitan. Kemudian di bagian kaki sebelah kanan bawah mendapat lima jahitan.
"Punggung saya juga kena sabetan sajam tapi tidak robek hanya lecet," ungkap dia.
Kejadian itu telah dilaporkan ke Polsek Metro Menteng. Abdul pun sudah melakukan visum di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
"Mereka cukup banyak. Kepala saya juga bukan hanya dibacok tapi dihajar pakai botol minuman keras (miras)," beber dia.
Camat Menteng Suprayogi membenarkan adanya peristiwa penganiayaan terhadap warganya. Pihaknya pun tengah menunggu tindak lanjut dari kepolisian.
"Iya benar ada peristiwa tersebut. Infonya anak di bawah umur yang melakukan penganiayaan terhadap korban. Kami juga masih menunggu laporan dari polsek terkait pencabutan Kartu Jakarta Pintar (KJP)," terang dia. (Medcom/Christian)