Poster penolakan Dr Zakir Naik di depan Gedung DPRD Kota Malang. Metrotvnrews.com/Daviq Umar Al Faruq
Daviq Umar Al Faruq • 8 July 2025 20:02
Malang: Sekelompok masyarakat di Kota Malang, Jawa Timur, yang tergabung dalam komunitas Arek Malang Bersuara melakukan audiensi ke Komisi A DPRD Kota Malang, Selasa 8 Juli 2025. Mereka menyatakan keberatan atas digelarnya acara Indonesia Lecture Tour 2025 di Stadion Gajayana yang rencananya diisi oleh Dr Zakir Naik.
Saat dikonfirmasi, Sekretaris Komisi A DPRD Kota Malang, Harvard Kurniawan, membenarkan adanya audiensi dari sejumlah komunitas. Ia menyatakan pihaknya menerima permintaan audiensi tersebut, namun meminta kelompok masyarakat untuk berkoordinasi langsung dengan Polresta Malang Kota, yang merupakan pihak pemberi izin penyelenggaraan.
"Kalau kita di dewan itu enggak melarang atau menolak sosok siapa yang hadir. Tapi intinya sesuai dengan Pancasila lah. Teman-teman permintaan apa ya monggo ke Polresta yang memberi izin," kata Harvard.
Harvard mengaku pihaknya memberikan rekomendasi kepada Kepolisian untuk memfasilitasi agar kelompok masyarakat tersebut dapat menyampaikan pendapatnya. Ia berharap nantinya ada kesepakatan yang dihasilkan dari pertemuan tersebut.
"Intinya konten ceramah tidak memecah belah antar umat beragama. Agar ada kesepakatan panitia, MUI, FKUB dan teman-teman Arek Malang," tukas Harvard.
Sebagai informasi, poster penolakan terhadap rencana kedatangan Zakir Naik di Kota Malang terlihat dibentangkan di depan Gedung DPRD Kota Malang sejak Selasa pagi. Poster tersebut, berdasarkan informasi yang diterima, dipasang sejak Senin malam. Di sisi lain, terdapat pula poster yang menyatakan dukungan terhadap kedatangan ulama asal India tersebut.
Sebelumnya diberitakan, rencana kehadiran penceramah Dr Zakir Naik dalam agenda "Indonesia Lecture Tour 2025" di Stadion Gajayana, Kota Malang, pada Kamis 10 Juli 2025 mendatang, menuai penolakan dari sebagian masyarakat. Komunitas Arek Malang Bersuara secara resmi menyampaikan keberatan mereka kepada Komisi A DPRD Kota Malang pada Selasa 8 Juli 2025.
"Kami datang ke sini sudah mendaftar dan Alhamdulillah diterima dengan baik oleh teman-teman DPRD Komisi A," ujar juru bicara Arek Malang Bersuara, Abdul Aziz Masrib, kepada awak media.
Menurutnya, alasan utama aksi penolakan ini adalah rekam jejak Zakir Naik yang dalam setiap ceramahnya kerap dinilai mengundang provokasi. Bahkan ceramah Zakir Naik dinilai tidak sesuai dengan konteks keberagaman di Indonesia.
"Kita kenal tokoh ini bahwa di setiap ceramahnya selalu mengundang provokasi, selalu macam-macam nanti," jelas Aziz.