Menko Yusril: Indonesia dan Malaysia Sepakat Usut Penembakan 5 WNI

Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, Yusril Ihza Mahendra. Foto: Tangkapan layar.

Menko Yusril: Indonesia dan Malaysia Sepakat Usut Penembakan 5 WNI

Devi Harahap • 25 February 2025 15:15

Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Indonesia (Imipas), Yusril Ihza Mahendra menjelaskan Indonesia dan Malaysia telah menyepakati penyelesaian soal penembakan lima Warga Negara Indonesia (WNI). Kedua negara sepakat mengusut kejadian tersebut.

“Kasus penembakan warga negara Indonesia di Malaysia ini sudah ditangani juga oleh pemerintah Malaysia dan langkah-langkah hukum diambil baik terhadap mereka yang terlibat dalam kesalahan ini, maupun juga terhadap aparat keamanan Malaysia,” kata Yusril di Gedung Imipas, Jakarta, Selasa, 25 Februari 2025.

Yusril mengatakan pemerintah Malaysia tengah melakukan proses investigasi. Yakni, prosedural APMM yang menggunakan senjata api dalam kasus tersebut. 

“Juga sudah dilakukan pemeriksaan apakah (penembakan) sesuai dengan SOP dalam melakukan tindakan pengamanan tersebut,” ungkap dia. 
 

Baca juga: 

Jenazah WNI Korban Penembakan Polisi Malaysia Tiba di Rumah Duka Humbahas


Lebih jauh, Yusril menekankan keseriusan kedua negara tersebut dalam penegakan hukum ditujukan dalam rangka menjamin hak asasi setiap warga negara, baik di Malaysia dan Indonesia. Dia berharap kedua negara bisa saling menghargai proses hukum yang tengah berjalan. 
 
“Jadi tidak ada lagi hal yang perlu diragukan, jadi permintaan kita dan permintaan banyak pihak supaya diambil satu permintaan dan langkah hukum terhadap baik korban maupun pelaku. Itu sudah diambil oleh pemerintah Malaysia dan kita menghormati tindakan hukum yang telah diambil oleh pemerintah Malaysia,” ujar dia.

Sebelumnya, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) asal Riau, Basri, menjadi korban tewas dalam insiden penembakan oleh Otoritas Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Jumat, 24 Januari 2025. Selain Basri, empat pekerja migran lainnya yang berasal dari Aceh, Kepulauan Riau, dan Riau mengalami luka serius dan saat ini tengah menjalani perawatan. 

Insiden tersebut terjadi ketika kelima korban yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural sedang melintasi Perairan Tanjung Rhu, Selangor. APMM diduga melepaskan tembakan terhadap mereka saat berupaya mengamankan perahu yang digunakan untuk masuk secara ilegal ke wilayah Malaysia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)