IRGC Klaim Epstein Merupakan Agen Mossad dan Diselundupkan Israel

Jeffrey Epstein. (Dok. MacArthur Justice System)

IRGC Klaim Epstein Merupakan Agen Mossad dan Diselundupkan Israel

Riza Aslam Khaeron • 17 June 2025 20:09

Teheran: Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengklaim bahwa Jeffrey Epstein adalah agen Mossad yang diselundupkan keluar dari Amerika Serikat oleh Israel, sebelum pecahnya perang Iran-Israel. Klaim ini disampaikan melalui kanal Telegram resmi @sepah_pasdaran pada Selasa, 17 Juni 2025.

“Beberapa hari sebelum perang Israel, Iran berhasil meretas pusat komando intelijen Israel. Salah satu hasilnya adalah dokumen internal tentang operasi penyelundupan Epstein,” tulis akun tersebut, mengutip laporan intelijen mereka.

Dalam laporan itu disebutkan bahwa Epstein, sosok kontroversial yang disebut-sebut menjalankan jaringan eksploitasi seksual elite global, sebenarnya adalah “agen intelijen Mossad yang ditugaskan untuk menjebak para pejabat di Barat melalui operasi seksual.”

IRGC juga mengklaim bahwa bunuh diri Epstein pada 2019 adalah sandiwara belaka, dan bahwa “ia telah dikeluarkan secara diam-diam dari AS dan dibawa ke zona aman Israel oleh Mossad.”

“Laporan kami menyebutkan bahwa kematian Epstein adalah rekayasa. Ia diselundupkan keluar dari AS dan disimpan di bawah pengawasan Mossad,” tulis pernyataan tersebut.

IRGC menyatakan bahwa informasi ini diperoleh dari peretasan terhadap server digital yang diduga terkait dengan pusat operasi Mossad. Tidak ada bukti konkret yang disertakan dalam klaim tersebut.
 

Baca Juga:
Iran Desak Dunia Islam Gunakan Kekuatan Ekonomi Tekan Israel

“Banyak pihak mungkin bertanya, apa hubungan Epstein dengan perang Israel? Kami nyatakan, operasi ini menunjukkan seberapa dalam jaringan Mossad bekerja untuk menutupi sisi gelapnya dan menghindari pertanggungjawaban,” lanjut pernyataan itu.

Salah satu poin yang disorot dalam laporan adalah keterlibatan jaringan Epstein dalam upaya kompromat, yakni penggunaan skandal seksual untuk memeras tokoh-tokoh elite internasional. Menurut IRGC, jaringan tersebut digunakan Israel untuk memengaruhi kebijakan negara-negara besar, termasuk Amerika Serikat.

“Epstein adalah alat Mossad untuk menjinakkan dan menjebak tokoh-tokoh berpengaruh di dunia Barat. Dia bukan predator biasa, melainkan senjata psikologis,” ujar kanal @sepah_pasdaran.

IRGC juga menyebut bahwa kasus Epstein hanyalah puncak dari sistem bayangan yang lebih luas dan terorganisir, yang katanya telah beroperasi sejak awal 1990-an dan digunakan untuk memperkuat posisi geopolitik Israel.

“Selama bertahun-tahun kami menduga bahwa jaringan Epstein tidak berdiri sendiri. Sekarang kami memiliki bukti bahwa ia adalah instrumen dari rezim Zionis,” tutup IRGC dalam pernyataannya, Selasa, 17 Juni 2025.

Hingga kini belum ada konfirmasi atau tanggapan resmi dari pihak Israel maupun Amerika Serikat terkait klaim ini.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Surya Perkasa)