Jakarta: Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Muhammad Thamrin menyoroti terkait penurunan omzet penjualan bendera merah di pinggir jalan Ibu Kota Jakarta menjelang HUT ke-80 Republik Indonesia.
“Kami prihatin melihat penjualan bendera merah putih oleh pelaku usaha dan perajin lokal tahun ini menurun. Padahal bendera adalah simbol persatuan yang seharusnya berkibar di setiap sudut Jakarta,” ujar Thamrin di Jakarta, Rabu, 13 Agustus 2025.
Diaa mendorong Pemprov DKI melakukan terobosan untuk membantu perajin dan pelaku usaha bendera. Menurutnya, gerakan masif dapat dilakukan melalui jalur pendidikan, pemerintahan daerah, dan ruang publik, mulai dari sekolah, kelurahan, RT/RW, hingga media sosial.
“Langkah ini selain menggerakkan roda ekonomi UMKM, tetapi juga memberikan semangat merah putih berkibar di setiap sudut Jakarta menjelang HUT RI ke-80,” kata Thamrin.
Ia menilai bila pemerintah gencar mengimbau sekaligus mempermudah akses warga mendapatkan produk bendera buatan lokal, penurunan penjualan dapat ditekan.
Apalagi, momen peringatan kemerdekaan merupakan kesempatan strategis untuk menguatkan rasa kebangsaan sekaligus mendukung ekonomi rakyat.
Pemprov Harus Hadir Bantu Usaha Kecil Lebih Adaptif
Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Justin Adrian menilai penurunan penjualan bendera merah putih di pinggir jalan bukan disebabkan melemahnya nasionalisme warga, melainkan pergeseran perilaku belanja masyarakat yang kini lebih memilih jalur digital.
“Menurut kami penjualan bendera di pinggir jalan turun bukan karena nasionalisme warga Jakarta yang melemah, tetapi karena perilaku belanja masyarakat sudah beralih ke online, yang serba gratis ongkir dan instan,” ujar Justin.
Ia menilai, Pemprov DKI perlu memfokuskan peran untuk membantu pelaku usaha kecil bertransisi ke ekosistem digital.
Menurutnya, ini menjadi kunci agar pedagang bendera tetap kompetitif di tengah era belanja daring.
“Pemprov perlu membawa pasar ke tangan warga, bukan memaksa warga kembali ke pola lama. Pedagang juga wajib adaptif hadir di marketplace, tawarkan paket, dan mainkan promo di tanggal-tanggal ganda yang sering banyak promonya,” kata Justin.
Justin menambahkan saat ini kualitas produk dapat dinilai dari ulasan pembeli serta review yang tersedia di platform daring, sehingga pembeli tidak perlu datang langsung untuk melihat atau menilai barang. Ia menegaskan pelaku usaha Jakarta harus siap beradaptasi dengan iklim ekonomi digital.
“Dengan masuk ke pasar digital, jangkauan pembeli akan lebih luas. Dari yang tadinya hanya sebatas lingkungan sekitar, bisa berkembang antar-kota, antar-wilayah, bahkan hingga ekspor ke luar negeri,” pungkas Justin.