Ilustrasi. Foto: Xinhua/Liu Jie.
Husen Miftahudin • 1 May 2025 08:37
Washington: Ekonomi Amerika Serikat (AS) mengalami penyusutan hingga minus 0,3 persen (yoy) pada kuartal I-2025, di tengah kebijakan tarif baru yang telah meningkatkan ketidakpastian dan melemahkan kepercayaan.
Penurunan PDB riil pada kuartal pertama 2025 itu terutama disebabkan oleh tingginya impor, yang menjadi pengurang terbesar dalam perhitungan PDB, dan penurunan belanja pemerintah. Pergerakan ini sebagian diimbangi oleh peningkatan investasi, belanja konsumen, dan ekspor.
Peneliti senior nonresiden di Peterson Institute for International Economics, Gary Clyde Hufbauer, mengungkapkan, terkontraksinya ekonomi AS ini terjadi karena tarif menciptakan ketidakpastian yang sangat besar di kalangan CEO. Kondisi itu membuat ia memperkirakan AS bakal terkena resesi ekonomi di semester kedua 2025.
"Kepercayaan konsumen telah jatuh drastis. Saya memperkirakan konsumen akan menunda pembelian barang mahal. Kombinasi tersebut menyiratkan resesi (ekonomi AS terjadi) pada paruh kedua tahun ini," ungkap Gary dikutip dari Xinhua, Kamis, 1 Mei 2025.
Ekonom Wells Fargo dalam analisisnya juga menyampaikan, ekonomi AS kini menghadapi risiko resesi yang lebih besar dibandingkan sebulan yang lalu. Tetapi kontraksi 0,3 persen dalam PDB kuartal I-2025 ini bukanlah awal dari resesi.
"Hal itu justru mencerminkan perubahan mendadak dalam kebijakan perdagangan yang berpuncak pada hambatan terbesar dari ekspor neto dalam data yang berlaku selama lebih dari setengah abad," kata mereka.
Baca juga: Ekonomi Minus 0,3%, Amerika Serikat di Ambang Resesi |