Gencatan Senjata AS-Tiongkok Dongkrak Gerak Rupiah

Ilustrasi mata uang rupiah dan dolar AS. Foto: dok MI/Usman Iskandar.

Gencatan Senjata AS-Tiongkok Dongkrak Gerak Rupiah

Ade Hapsari Lestarini • 31 October 2025 17:31

Jakarta: Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi gencatan senjata perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok.

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Jumat sore menguat sebesar lima poin atau 0,03 persen menjadi Rp16.631 per USD dari sebelumnya Rp16.636 per USD. Sementara kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) pada hari ini juga menguat di level Rp16.625 per USD dari sebelumnya Rp16.640 per USD.

"Hasil pertemuan AS dan Tiongkok yang positif memberikan stabilitas bagi pasar, namun hubungan AS dan Tiongkok akan selalu dinamis karena masing-masing memiliki kepentingan dan persaingan yang tinggi," katanya kepada Antara, Jumat, 31 Oktober 2025.

Presiden Xi Jinping bertemu Presiden Donald Trump di Busan, Korea Selatan pada Kamis, 30 Oktober 2025, selama satu jam dan 40 menit. Sebelum pertemuan kedua kepala negara, delegasi Tiongkok dan AS sudah bertemu dalam perundingan dagang di Kuala Lumpur pada 25-26 Oktober 2025.


Ilustrasi mata uang rupiah dan dolar AS. Foto: dok MI/Susanto.
 


AS-Tiongkok tukar pandangan soal isu ekonomi


Berdasarkan laporan Antara Beijing, kedua pihak bertukar pandangan secara mendalam mengenai isu-isu ekonomi dan perdagangan dan mencapai konsensus dalam penyelesaian berbagai isu.

Dalam pertemuan tersebut, berdasarkan wawancara di Air Force One, Trump mengatakan Xi menyetujui penangguhan pembatasan ekspor atas mineral tanah jarang selama satu tahun yang kemungkinan akan "diperpanjang secara rutin" setelah sebelumnya Tiongkok mengumumkan akan melakukan kontrol ekspor mineral tanah jarang.

Selanjutnya Trump juga setuju untuk menurunkan tarif impor terhadap Tiongkok karena fentanil menjadi 10 persen dari tadinya 20 persen.

Penurunan tarif itu disebut segera dilakukan setelah pertemuannya dengan Xi Jinping. Sebelumnya, barang AS ke Tiongkok dikenakan tarif impor 10 persen sementara barang-barang Tiongkok ke AS terkena tarif 30 persen.

Trump juga mengatakan Tiongkok akan melanjutkan pembelian kedelai dan produk pertanian lainnya dalam jumlah yang sangat besar setelah Negeri Tirai Bambu memboikot komoditas tersebut selama berbulan-bulan.

Kemudian AS dan Tiongkok juga akan "bekerja sama" untuk mengakhiri perang antara Rusia dan Ukraina, yang kini telah memasuki tahun keempat. Namun, ada sejumlah hal yang disebut Trump tidak dibahas dalam pertemuan, misalnya soal Taiwan, penyelesaian masalah TikTok dan dan pencabutan larangan AS atas penjualan cip AI (Artificial Intelligence) berteknologi tinggi dari Nvidia ke Tiongkok.

Trump mengatakan, dirinya akan mengunjungi Tiongkok pada April 2026 dan Xi akan mengunjungi AS setelahnya entah ke Florida atau Washington. Setelah pertemuan antara kedua kepala negara itu, Trump langsung kembali ke AS. Rupiah juga disebut memperoleh sentimen positif dari pasar saham dan obligasi negara yang menguat.

"Kinerja saham masih memiliki ruang buat tumbuh lebih tinggi lagi seiring meningkatnya likuiditas di pasar, namun masih dibayangi oleh aksi profit taking," kata Rully.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)