Ilustrasi kekeringan. (MGN/Nur Soli)
815 Desa di Jatim Terancam Kekeringan
Amaluddin • 6 August 2025 18:53
Surabaya: Sebanyak 815 desa di Jawa Timur diprediksi terdampak kekeringan selama musim kemarau 2025. Meski jumlah ini mengalami sedikit penurunan dibanding tahun lalu yang mencapai 819 desa, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur tetap mengambil langkah sigap untuk mengantisipasi dampak yang lebih luas.
Kepala BPBD Jatim, Gatot Subroto, mengatakan potensi kekeringan tahun ini tersebar di 26 kabupaten/kota. Meski sebagian wilayah Jatim masih diguyur hujan, kewaspadaan tetap ditingkatkan.
“Memang ada daerah yang masih mengalami hujan hingga Agustus, sehingga pasokan air cukup. Tapi di sisi lain, ada desa-desa yang mulai mengalami penurunan ketersediaan air bersih,” kata Gatot, Rabu, 6 Agustus 2025.
| Baca: Krisis Air Bersih, Warga Grobogan Berjalan 1 Km
|
Langkah mitigasi yang telah disiapkan meliputi distribusi air bersih, pemetaan daerah rawan kekeringan, serta edukasi kepada masyarakat mengenai penggunaan air secara bijak.
“Berdasarkan pengalaman tahun lalu, Desa Sirapan dan Desa Bodag menjadi prioritas pemantauan karena sangat bergantung pada sumber air tanah dan sungai,” jelas Gatot.
Hingga saat ini, belum ditemukan adanya penurunan debit air sungai yang signifikan. Namun, BPBD terus melakukan pemantauan secara berkala melalui petugas di masing-masing wilayah.
“Kami tidak ingin kecolongan. Meski skalanya menurun, ancaman tetap ada dan harus ditangani dengan serius,” ujar Gatot.