Pejabat Senior Hamas, Osama Hamdan. (Al-Jazeera)
Riza Aslam Khaeron • 18 February 2025 18:32
Gaza: Hamas menegaskan bahwa mereka tidak akan melucuti senjata setelah perang di Gaza dan bahkan menyatakan kemungkinan memperbesar kekuatannya. Pernyataan ini disampaikan oleh Osama Hamdan, juru bicara Hamas dan anggota biro politik kelompok tersebut, dalam diskusi panel di Forum Al Jazeera di Doha, Qatar.
Mengutip CNN pada Selasa, 18 Februari 2025, Hamdan mengatakan, "Siapa pun yang datang untuk menggantikan Israel di Gaza akan diperlakukan seperti Israel." Ia juga memperingatkan bahwa"Siapa pun yang ingin bekerja sebagai agen Israel akan menanggung konsekuensinya."
Pernyataan ini menunjukkan bahwa Hamas tidak hanya menolak rencana perlucutan senjata, tetapi juga bersiap menghadapi siapa saja yang bekerja sama dengan Israel dalam pengelolaan Gaza pascaperang.
Hamdan juga menegaskan bahwa ide untuk melucuti senjata Hamas tidak bisa menjadi bahan diskusi. "Kami tidak terhapus oleh perang ini," ujarnya, seraya menambahkan bahwa kelompok tersebut akan terus berkembang. Ia menegaskan bahwa Hamas memiliki kesempatan untuk memperluas pengaruhnya di Gaza dan tidak akan menyerah pada tekanan internasional.
Pernyataan ini bertolak belakang dengan pernyataan juru bicara Hamas lainnya, Hazem Qassem, yang sebelumnya menyatakan bahwa Hamas tidak berusaha mempertahankan kekuasaan. Dalam wawancara dengan Al Arabiya pada Minggu, 16 Februari 2025, Qassem mengatakan bahwa Hamas tidak harus menjadi bagian dari pemerintahan Gaza setelah perang jika itu demi kepentingan rakyat Palestina.
"Hamas telah menunjukkan banyak fleksibilitas dalam hal ini," ujar Qassem.
"Kami katakan dengan jelas bahwa tidak wajib bagi Hamas untuk menjadi bagian dari pengaturan politik atau administrasi di fase berikutnya, terutama yang berkaitan dengan Jalur Gaza," tambah Qassem.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali sikapnya terhadap masa depan Gaza.
"Pada hari setelah perang di Gaza, tidak akan ada Hamas dan tidak akan ada Otoritas Palestina," ujar Netanyahu, mengacu pada rencana Presiden AS Donald Trump untuk Gaza.
Baca Juga: Hamas Setuju Berikan Pemerintahan Gaza ke Otoritas Palestina, Israel Tolak |