Direktur Tindak Pidana PPA-PPO Brigjen Nurul Azizah. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.
Siti Yona Hukmana • 28 February 2025 07:29
Jakarta: Direktorat Tindak Pidana Perempuan dan Anak serta Pidana Perdagangan Orang (PPA-PPO) Bareskrim Polri menggelar Kick Off Meeting kampanye #RiseAndSpeak. Tujuannya untuk menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan berkeadilan bagi perempuan, anak-anak, dan kelompok rentan lainnya.
Direktur Tindak Pidana PPA-PPO Brigjen Nurul Azizah mengatakan mewujudkan lingkungan aman itu bisa dilakukan dengan meningkatkan kesadaran, serta melaporkan kekerasan berbasis gender. Baik dalam bentuk kekerasan fisik, psikis, maupun eksploitasi ekonomi, dan seksual.
"Kami mendorong setiap individu untuk berani bersuara dan melaporkan setiap tindak kekerasan dan ketidakadilan," kata Nurul dalam keterangannya, Jumat, 28 Februari 2025.
Nurul mengatakan kampanye ini memiliki sejumlah misi utama. Antara lain mengedukasi masyarakat untuk berani melaporkan tindak kekerasan, memperkuat sinergi lintas sektoral, serta mengoptimalkan platform digital sebagai sarana edukasi publik yang luas dan efektif.
Selain itu, kampanye ini juga bertujuan meningkatkan kepercayaan publik terhadap Polri dan instansi terkait dalam menangani kasus-kasus kekerasan berbasis gender dan perdagangan manusia. Terutama, pemberdayaan korban dan pelaku yang merupakan kelompok rentan.
"Kami ingin memberikan kapasitas dan kemandirian kepada mereka melalui program rehabilitasi, pendampingan psikososial, serta pemberdayaan ekonomi," ujar polisi wanita (polwan) berpangkat jenderal bintang satu itu.
Nurul melanjutkan kampanye #RiseAndSpeak tidak hanya mencakup kegiatan edukasi melalui media sosial dan konvensional, tetapi juga melibatkan berbagai kegiatan langsung di masyarakat. Seperti workshop, konsultasi dengan psikolog, serta fasilitas curhat bagi para korban kekerasan.
Salah satu acara yang telah dilaksanakan adalah workshop di Indramayu pada 6 Februari 2025. Kegiatan itu dihadiri lebih dari 200 orang baik pelajar, mahasiswa, serta perwakilan masyarakat.
Dalam program yang akan datang, kata Nurul, kampanye juga melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pelajar, mahasiswa, tokoh agama, serta aparat penegak hukum. Seperti acara "Ngabuburite Bersama Santri Milenial" yang digelar Maret 2025. Kampanye itu bertujuan mengajak santri untuk berani berbicara melawan kekerasan dan kejahatan.
"Melalui kolaborasi dan komitmen bersama, kita bisa menciptakan perubahan nyata. Mari bersama-sama menjadi bagian dari gerakan ini untuk membangun Indonesia yang lebih aman, inklusif, dan berkeadilan," ujar mantan Kabag Penum Divisi Humas Polri itu.
Dalam acara puncak kampanye pada September 2025, akan diberikan penghargaan untuk individu, komunitas, dan instansi yang aktif berkontribusi dalam gerakan ini. Termasuk penghargaan untuk penyidik terbaik, inovasi terbaik dari polres dan polda, serta kontribusi terbaik dalam kampanye kesetaraan gender.
"Kampanye #RiseAndSpeak adalah komitmen kolektif untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak, serta seluruh masyarakat. Mari bersama-sama kita bangun Indonesia yang lebih baik melalui tindakan nyata," pungkas Nurul.