Sempat Ditolak, Wali Kota Beri Lampu Hijau Hindia Konser di Tasikmalaya

Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan, Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh Faruk Rozi, Dandim 0612 Tasikmalaya, Ketua MUI Kota Tasikmalaya dan para ormas Islam termasuk Assosiasi Event Organizer (EO) Priangan Timur memberikan izin konser musik Hin

Sempat Ditolak, Wali Kota Beri Lampu Hijau Hindia Konser di Tasikmalaya

Media Indonesia • 15 July 2025 17:18

Tasikmalaya: Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kota Tasikmalaya, ormas Islam, dan Asosiasi Event Organizer (EO) Priangan Timur serta Jawa Barat akhirnya sepakat memberikan izin konser musik Hindia bersama musisi lainnya yang digelar pada 19-20 Juli 2025. Event yang dilakukan di ruang bermusik tidak lain untuk meningkatkan sumber pendapatan asli daerah (PAD).

Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan mengatakan, sepakat memberikan izin supaya kegiatan tersebut digelar. Karena, ke depan event di Kota Tasikmalaya harus berjalan baik dan membuat ramah investasi termasuk event lain skala nasional, internasional.

"Konser musik Hindia bersama sejumlah musisi sesuai kesepakatan Ormas Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdlatul Ulama (NU), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Persatuan Umat Islam (PUI), Muhamadiyah, Pondok Pesantren, Kesenian, Assosiasi Event Organizer (EO) di Priangan Timur mendapat izin supaya konser musik tetap berjalan," katanya, Selasa, 15 Juli 2025.

Ia mengatakan, konser musik Hindia yang telah mendapat izin resmi tidak boleh dihentikan oleh sekelompok dan unsur manapun. Pemerintah daerah akan berupaya merumuskan berkaitan Perwalkot, atau surat edaran tentang mengedepankan kearifan lokal.
 

Baca: Ormas di Tasikmalaya Tolak Konser Musisi Hindia

"Konser musik Hindia bersama sejumlah musisi akan tetap digelar sesuai izin resmi di Lapangan Lanud Wiriadinata, Kecamatan Cibeureum. Event yang dilakukan bukan hanya musik tapi ada religi, olahraga dan yang lain harus dilakukan lantaran adanya event salah satunya membantu dan menambah pendapatan asli daerah (PAD)," ujarnya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tasikmalaya, KH Aminudin Bustomi mengatakan, pemerintah Kota Tasikmalaya harus membebaskan lahan 100 hektare diperuntukkan untuk ruang khusus event berskala lokal, nasional maupun internasional. Karena, adanya lahan khusus bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) mengingat di Kota Banjar dan Ciamis sudah tersedia.

"Tasikmalaya harus maju supaya mendapat pendapatan asli daerah (PAD) dan memang di Kota Tasikmalaya sendiri harus banyak event mulai maraton. Di luar optimalisasi, pariwisata religi, kuliner dan UMKM Kota Tasikmalaya harus terkenal skala nasional maupun dunia meski para ulama tidak alergi pada musik dan semua senang tapi hasil kesepakatan tidak ada kata Hindia dan kata lain," pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua Al Mumtaz Kota Tasikmalaya Ustaz Hilmi Afwan mengatakan, penolakan konser musik Hindia yang rencana digelar di Kota Tasikmalaya adanya indikasi band Satanic dan melanggar norma syariat dengan pemahaman berbeda terutama simbol. Berkaitan norma yang ada di masyarakat tidak sesuai dengan marwah Kota Tasikmalaya sebagai Kota Santri.

"Yang dipermasalahkan musik Hindia ada indikasi satanic yang memang  melanggar norma syariat terutamanya pemahaman simbol dajal, baphomet dan lambang atheis dengan jargon freemason. Konser musik Hidia harus dibatalkan dan tujuannya untuk menyelamatkan aqidah generasi muda dari pengaruh musik Hindia sinyalir liriknya membawa penonton ke dalam neraka," katanya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)